Selasa, 05 Oktober 2010

BAB II ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

BAB II
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI
Analisis Aktivitas Investasi
1. Current Assets : -Cash
- Equivalent Cash (setara kas)
- Receivables
- Prepaid Expense
- Inventory
2. Longterm Investment
3. Fixed Asset atau Non-Current Asset : - Land
- Building
- Machine
- Equipment
4. Intangible Assets : - Patent
- Goodwill
5. Other Assets
PERSEDIAAN (PSAK No.14)
Mengapa kita harus mempelajari persediaan di dalam analisa laporan keuangan ?
Karena persediaan merupakan jumlah yang besar, terutama dalam perusahaan dagang dan industri. Persediaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca (Balance Sheet) dan perhitungan laba rugi (Income Statement) sehingga kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir periode akan mengakibatkan kesalahan dalam jumlah aktiva lancar (Current Asset) dan total aktiva (Total Asset), Harga Pokok Penjualan (COGS), Laba Kotor (Gross Profit) dan Laba Bersih (Net Income), Estimasi Pajak Penghasilan, Pembagian Dividend dan Laba ditahan (R/E), kesalahan tersebut akan terbawa ke laporan keuangan periode berikutnya.
Sistem Pencatatan persediaan :
1.Sistem Persediaan Periodek
2.Sistem Persediaan Perpetual
ANALISIS PERSEDIAAN
Dampak Persediaan terhadap Profitabilitas
Pada periode harga meningkat atau biasa dikenal dengan inflasi penggunaan metode untuk menilai persediaan akhir sangat berpengaruh terhadap laba perusahaan baik laba kotor (gross profit) maupun laba bersih (net income). FIFO memberikan laba kotor maupun laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan jika kita menggunakan LIFO dan Average.
Dampak Persediaan pada Neraca
Pada periode harga meningkat atau biasa dikenal dengan inflasi penggunaan metode untuk menilai persediaan akhir sangat berpengaruh terhadap neraca atau balance sheet. Jika perusahaan menggunakan LIFO untuk menilai persediaan akhir (ending inventory) maka penilaian persediaan akhir akan dinilai lebih rendah jika dibandingkan dengan FIFO dan Average. Misalnya : perusahaan X melaporkan persediaan akhir berdasarkan LIFO sebesar $1,1 miliar, jika persediaan ini dinilai berdasarkan FIFO jumlah yang dilaporkan adalah sebesar $1,5 miliar. meningkat hampir 40%, jadi investasi senilai $400 juta hilang dari neracanya.
Dampak Persediaan terhadap Arus kas
Pada periode harga meningkat atau biasa dikenal dengan inflasi, peningkatan laba kotor (gross profit) dengan metode FIFO menyebabkan laba sebelum pajak (EBT) yang lebih tinggi dan menyebabkan utang pajak yang lebih tinggi. Akibatnya pada arus kas, perusahaan dapat terjebak pada pengurangan arus kas karena mereka membayar pajak yang lebih tinggi. hal ini dapat mengarah pada masalah likuiditas.
Analisa Keuangan
Pada analisa keuangan sisi debet Neraca disebut modal aktif.atau di singkat Aktiva ,yang berarti modal yang ditanamkan atau investasi (Investmen) dalam bentuk-bentuk lancar dan tetap( current capital/Working capital and fixed capital) untuk memberikan hasil atau “Generate Revenue”,berdasarkan cara dan lamanya perputaran modal aktif atau kekayaan suatu perusahaan.Perbandingan baik dalam artian absolute maupun relative antara aktiva lancar dengan aktiva tetap disebut “Struktur kekayaan”.
Latihan
1.Droog Co. Adalah perusahaan ritel yang menjual satu produk. Persediaan awal tanggal 1 januari tahun ini tidak ada, beban operasi tahun yang sama adalah $
5.000 dan terdapat 2.000 saham beredar. Pembelian tahun ini adalah sebagai berikut :
Unit
Harga
Biaya
Per Unit
Januari
100
$10
$1,000
Maret
300
11
$3,300
Juni
600
12
$7,200
Oktober
300
14
$4,200
Desember
500
15
$7,500
Total
1800
$23,200
Persediaan akhir (Ending Inventory) pada tanggal 31 Desember adalah 800 unit. Aktiva akhir tahun tidak termasuk persediaan berjumlah $ 75.000, dimana $50.000 diantaranya adalah aktiva lancer (Current Assets). Kewajiban lancar (Current Liabilities) $ 25.000 dan kewajiban jangka panjang (Longterm Liabilities) sebesar $ 10.000
Diminta :
a.Tentukan laba bersih Tahun ini berdasarkan metode persediaan berikut. Asumsikan harga jual $25 per unit dan abaikan pajak penghasilan.
(1)FIFO
(2)LIFO
(3)AVERAGE
b.Hitung rasio berikut untuk metode persediaan FIFO, LIFO, AVERAGE.
(4)Current Ratio
(5)Debt to Equity Ratio
(6)Return on Assets
(7)Gross Profit Margin
(8)Net Profit Margin
Diskusikan dampak metode akuntansi persediaan terhadap analisis laporan keuangan dengan memerhatikan hasil perhitungan pada butir a dan b
2.RSM AAJ adalah perusahaan ritel yang menjual satu produk. Persediaan awal tanggal 1 Januari tahun ini 250 unit dengan harga $ 8 per unitnya, beban operasi tahun yang sama adalah $ 3.000 dan terdapat 1.000 saham beredar. Pembelian tahun ini adalah sebagai berikut:
Unit
Harga
Biaya
Per Unit
Januari
300
$12
$3,600
Maret
100
14
$1,400
Juni
200
15
$3,000
Oktober
250
16
$4,000
Desember
400
17
$6.800
Total
1250
$18,800
Persediaan akhir (Ending Inventory) pada tanggal 31 Desember adalah 500 unit. Aktiva akhir tahun tidak termasuk persediaan berjumlah $95.000, dimana $60.000 diantaranya adalah aktiva lancar ( Current Assets). Kewajiban lancar (Curret Liabilities) $55.000 dan kewajiban jangka panjang (Longterm Liabilities) sebesar $15.000
Diminta :
a.Tentukan laba bersih Tahun ini berdasarkan metode persediaan berikut. Asumsikan harga jual $55 per unit dan abaikan pajak penghasilan.
(1)FIFO
(2)LIFO
(3)AVERAG
b.Hitung rasio berikut untuk metode persediaan FIFO,LIFO, AVERAGE.
(4) Current Ratio
(5) Debt to Equity Ratio
(6) Inventory Turn Over
(7) Return on Assets
(8) Gross Profit Margin
(9) Net Profit Margin
b.Diskusikan dampak metode akuntansi persediaan terhadap analisis laporan keuangan dengan memerhatikan hasil perhitungan pada butir a dan b.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar