Senin, 04 November 2013


Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasr, Vol.8 No.2, Agustus 2008 167 -191


ANALISA FAKTOR-FAKTOR RASIO KEUANGAN
TERHADAP PERAMALAN TARGET TAKEOVER
TAHUN 2005
HOTMAN T. POHAN
Fakultas Ekonorni, Universitas Trisakt
Abstract
This research intend to continue last research about takeover and Q ratio that using discriminant analysis /n this research discriminant analysis connot be applied because it does not fulfill the assumption.there fore the analysis in this research uses logit regression analysis. By using logit regression analysis, writer get model that has been tested its validity and hypothesis of this research can be proved. The hypothesis is that certain ratio can predict the possibility of taking over company target. By cutting 50% off ,a company can be concluded and classified wether it deserves or not to be taken over. Ebitda to sales on behalf DER and CFO to sales ratio has positive sign in logit regression probability model, it means that EBITDA to sales enhance the probability of taking over. On the other hand, ROE and PBV ratio have negative sign in this model .it means that these ratio lessen the probability of taking over.
Keywords: takeover, q ratio, logif regression probability model
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis yang semakin menggelohal menjadikan persaingan bisnis semakin ketat. Dewasa ini, perusahaan tidak hanya berlomba untuk melakukan efisiensi dalam mengelola aset perusahaannya dan memperbesar pangsa pasar yang dimilikinya, tetapi juga dengan melakukan berbagai macam cara ,yaitu dengan melakukanpengembangan berorientasi ke­dalarn (internal deuelopment) yang mencakup efisiensi produksi, peningkatan


mutu dan sabagainya, serta melakukan pengembangan mutu keluar (exter­nal development) seperti melakukan takeover atau merger. Setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaannya.
Take over merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan usalia, oleh karena itu take over harus menghasilkan keuntungan bagi semua yang herkepentingan terhadap perusahaan, khususnya pemegang saham. Umumnya, perusahaan yang menjadi target take over adalah perusahaan yang sedang mengalami kemerosotan atau perusahaan yang dalam kondisi relatif lemah. Keadaan seperti ini membuat harga pasar terhadap saham perusahaan tersebut semakin lemah, hahkan dapat lebih lemah dari nilai perusahaan yang sewajamya. Sahara dengan kriteria seperti inilah yang menjadi incaran perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan take over terhadap perusahaan lain melalui pasar modal. Pengambil alihan biasanya dilakukan dengan membeli saham perusahaan target untuk mengambil alih kontrol terhadap perusahaan yang menjadi target take over tersebut. Harga pasar saham atau market value of stock tidak dapat dijadikan patokan atau tolak ukur untuk rnenilaisuatu perusahaan, karena harga tersebut d ipengaruhi oleh banyak faktor.
Analis keuangan dan peneliti telah banyak melakukan penelitian mengenai kemungkinan kelayakan take over terhadap perusahaan-perusahaan target; dari sifat-sifat perusahaan yang akan di-take over sampai kepada ukuran kinerja perusahaan-perusahaan target tersebut. Salah satu model penilaian investasi yang banyak dikaji dan dikembangkan oleh peneliti adalah model yang pertama kali dirumuskan oleh James Tobin yang dikenal dengan nama Tobin's Q model.
Model ini merumuskan bahwa perusahaan-perusahaan yang layak untuk di-take over adalah yang mempunyai nilai Q < 1 yaitu undervalue, sedangkan yang mempunyai nilai Q > 1 tidak layak di-take over karena overvalue. Dalam hal ini Tobin's Q telah mengategorikan perusahaan-perusahaan menjadi 2 golongan, yaitu yang layak take over dan yang tak layak.
Dalam hal ini penulis telah melakukan penelitian pendahuluan mengenai kelayakan model analisa diskriminan tersebut dan rnendapat hasil yang inendukung hipotesis penulis walaupun masih terda pat beberapa kelemahan dan keterbatasan. Dengan dasar pemikiran tersebut dan di tambah dengan data- data dan masukan yang lebih up to date, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian lanjutan terhadap perumusan Tobin's Q dengan melakukan analisa diskriminan terhadap kern ungkinan take over tersebut.
Ksenija Dencic-Mihaj]ov dan Ognjen Radovic (2006) dalam penelitiannya mendartar para peneliti keuangan yang memakai analisa diskriminan, logit, dan probit untuk menilai target takeover. Namun, ada di antara peneliti yang menolak penggunaan analisa logit dan analisa diskriminan dengan alasan


asumsi-asu rnsi teknik ini tidak tepat untuk masalah take over Kim-Henderson, (1993:9),berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam hal pengambil alihan suatu perusahaan dengan menerapkan suatu teori atau rumus yang dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi bernama Tobin dan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya ditambah hasil pelitian penulis send iri yaitu, apakah rasio-rasio keuangan tertentu dapat digunakan untuk meramalkan target takeover ?, apakah model yang dibangun sesuai dengan data observasi ?
Pembahasan masalah take over ini hanya berhubungan dengan segi keuangan, yaitu analisa keuangan, yaitu analisa yang dilakukan berdasarkan pada penilaian kinerja dan nilai perusahaan target take over yang berdasarkan atas kriteria-kriteria yang dirumuskan oleh teori Tobin's Q, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan analisa statistik diskriminan. Penulis tidak mengambil sample dari dua katagori perusahaan yang benar-benar telah di- take aver dan yang tidak d i-take over tetapi secara purposive mengambil perusahan dari yang listing di BEJ sampai tahun 2005 untuk dijadikan sample. Sedangkan aspek analisa akuntansi dan aspek lainnya seperti analisa keputusan untuk melakukan take over, tidak dibahas dalam penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut dan mendalam tentang penerapan penerapan teori Tobin's Q dalam menilai kriteria perusahaan sebagai target take over dengan analisa kuantitatip, model yang diperoleh diuji ,layak atau tidak dijadikan acuan untuk meramalkan perusahaan-perusahaan yang akan menjadi target,selanjutnya sebagai penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yang akan memperbaiki dan mengurangi kekurangan-kekurangan pada penelitian sebelumnya, diantaranya adalah untuk menguji rasio-rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap kelayakan target take over.
KAJIAN TEORITIS dan PENGEMBANG AN HIPOITIESIS 1. Pengertian Akuisisi
Defcnisi akuisisi oleh [AI dalam P5AK no 22 (1995) sebagai berikut, akuisisi adalah penggabungan usaha yang salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquiser), memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree) dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.Dari terminologi diatas dapat dinyatakan bahwa akuisisi merupakan pengambil alihan seluruh atau sebagian dari perusahaan lain sehingga perusahaan yang mengambil alih memiliki ha k kontrol atas perusahaan yang diambil alih
Istilah akuisisi ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi


jual-beli perusahaan yang terjadi antara pembeli dan penjual yang memiliki kebebasan untuk menentukan harga. Si pembeli menghendaki sebagian atau seluruh aktiva yang dimiliki oleh si penjual tersebut tetapi kadangkaia ada pihak yang menggunakan istilah "take over" untuk tujuan dan maksud yang sarna seperti akuisisi yang dinyatakan di atas. Istilah take over digunakan untuk menggambarkan apabila dalam transaksi jual-beli pihak penjual bertindak sebagai partisi pa n yang tidak bebas dalam penentuan harga, umumnya penjual berada pada posisi yang lemah. Kecenderungan ini mempunyai relevansi dengan alasan atau latar belakang pihak penjual menawarkan perusahaannya, seperti alasan kesulitan likuiditas, beban hutang, kerugian yang dialami, dan sebagainya.
Bentuk akuisisi dapat d ibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu : (i). Akuisisi aset merupakan suatu transaksi pembelian atau pengambil alihan perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan sebagian atau seluruh aktiva perusahan target. Pengambil alihan aktiva tersebut direalisasikan melalui instrumen khusus untuk flap aktiva perusahaan. Kewajiban perusahaan tidak dialihkan kepada pembeli tetapi dapat dialihkan jika tidak ada persetujuan dalam kontrak; (ii). Akuisisi saham adalah suatu transaksi pembelian sebagian atau seluruh saham perusahaan target. Proses akuisisi saham ini bukanlah hal yang mudah dan cukup menyita waktu apabila perusahaan penjual merupakan perusahaan publik yang dimiliki oleh banyak °rang; (iii). Merger merupakan kombinasi antara dua perusahaan atau lebih sesuai dengan ketentuan yangdisyaratkan dalam undang-undang.Konsekwensi dari merger ini adalah salah satu dari perusahaan secara huk um masih tetapberdiri,sedangkan perusahaan la innya harus dilikwidasi.Perusahaan yang dipertahankan tersebut tidak hanya mewarisi aktiva dan kewajiban sendiri tetapi juga mewarisi aktiva dan kewajiban perusahaan yang dilikwidasi. Sedangkan konsolidasi adalah penggabungan dua perusahaan atau Iebih yang tunduk pada undang-undang ,dimana akan timbul suatu perusahaan baru akibat ciari adanya kombinasi atau pengabungan tersebut.
2. Pengertian dan Perhitungan Tobin's Q
James Tobin, ekonom peraih Nobel, telah merumuskan teori investasi yaitu tarif investasi (rate of investment) dengan pendeka tan neraca, yang harga pasar saham atau market value of a firm dibandingkan dengan nilai aset yang didasarkan pada replacement cost dikurang dengan utang. Rasio ini dikenal dengan nama Tobin's Q atau Q rasio. Dalam jangka panjang menurut pandangan teori ini, Q rasio akan menuju ke arah 1 yang disebut Equilibrium. Namun, dalam


kenyataannya, dalam jangka panjang rasio ini bcrbeda secara signifikan dari 1. Bila nilai Q suatu perusahaan lebih dari satu, hal ini akan menstimulasi investasi. Sebaliknya bib nilai Q kurang dari satu akan  mengurangi investasi.
Kim-I-Ienderson (1993), mengutip penelitian-penelitian terdahulunva, menuturkan bahwa rasio Q dapat dipakai untuk menilai monopoli perusahaan dan struktur pasar, dan juga untuk menilai kesempa tan akuisisi. Rasio Tobin's Q ini disebut sebagai salah satu alternatif jenis rasio yang menggunakan pendekatan harga pasar dengan nilai buku perusahaan (price to book value ratio, P/BV ratio) seperti yang dikemukakan oleh Damodaran (1996:334). Perbedaan yang jelas antara rasio Q dengan rasio P/BV adalah rasio Q mendeskripsikan seluruh perusahaan (total hutang ditambah Modal), bukan hanya dari sisi ekuitas saja seperti menghitung P/ BV. Secara teoritis Tobin's Marginal Q berhubungan dengan tarif investasi suatu perusahaan tetapi pengukuran langsung tarhadap Tobin's marginal Q tidaklah mungkin dilakukan. Untuk hal tersebut diusulkan Tobin's average Q sebagai proxi untuk marginal Q. Penggunaan average (2 dalam menerangkan investasi telah didukung oleh Tobin sendiri, dan penggunaan average Q telah banyak dipakai dalam studi pekerjaan empiris. Chung & Pruitt (1994) mengusulkan suatu rumus sederhana untuk Tobin's Q yang disebut approksimasisasi Q yaitu:
Approksimasisasi Q = (MVE + PS + Debt)
TA
MVE adalah harga pasar saham perusahaan dikali jumlah saham yang beredar. PS adalah nilai likuidasi saham preferen. Debt adalah jumlah nilai buku hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan hutang lain-lain.. Nilai buku utang jangka pendek dianggap sama dengan nilai penggantiannya (re­placement value) atau nilai pasarnya. Nilai buku utang jangka panjang harus dihitung berdasarkan informasi atau catatan laporan keuangan. Nilai buku utang jangka panjang ini diasumsikan sama dengan nilai pasarnya. TA adalah nilai buku total aset perusahaan yang dianggap sama dengan nilai penggantiannya.
Seperti disebutkan di atas, menghitung rumus Tobin's Q orginal tidaklah mudah karena Tobin mendasarkan penilaian aset berdasarkan replacement cost (nilai penggantian) untuk menilai aset perusahaan, sedangkan approksimasisasi Qsecara sederhana dapat dihitung dengan menggunakan informasi dari laporan keuangan atau  Neraca. Replacement value atau replacement cost didefinisikan


sebagai uang yang dikeluarkan untuk membeli kapasitas produksi sekarang dari perusahaan dengan minimum cost dan dengan teknologi modern yang tersedia. Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa nilai penggantian aset adalah nilai yang dapat mewakili nilai aset yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan harga yang berlaku. Pada prakteknya nilai ini sangat sulit ditentukan karena begitu banyak aset yang dimiliki perusahaan dan sangat sulit menentukan nilai penggantian untuk aset dengan fungsi serupa. Untuk mengatasi hal tersebut banyak a hli ekonomi dan keuangan dalam prakteknya menggunakan nilai huku dari aset sebagai penganti replacement value.
3. Rasio Keuangan Sebagai Raglan dari Teknik Analisa Keuangan
Erich A. Helfert (1996:67) mengatakan bahwa rasio keuangan merupakan suatu alat analisa keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prirtsip-prinsip akuntansi yang cliterima umum. Karena angka-angka yang tercantum pada laporan keuangan adalah suatu "skor masa lalu" dan penerapan serta pemilihan berbagai metode dan asumsi yang mendasari angka-angka tersebut, ma ka terdapat keterbatasan dan kurang mewakili basil dan kondisi ekonomi, di saniping manfaat yang terdapat pada angka-angka tersebut.
Suatu rasio dapat menghubungkan besaran dengan besaran lainnya. Sebagai contoh, laba bersih terhadap total aset, yaitu hubungan angka laporan laba­rugi yaitu laba dengan angka di neraca yaitu aset, atau kewajiban lancar dengan aset lancar. Namun, manfaat yang sebenarnya dari suatu rasio sangat ditentukan oleh tujuan spesifik analisa, dan rasio-rasio bukanlah suatu kriteria yang mutlak Rasio-rasio keuangan yang bermanfaat dapat menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja uperasi, dan rnembantu menggambarkan kecenderungan atau tren serta pola perubahan tersebut yang pada akhirnya dapat menunjukkan kepada analis resiko dan peluang bagi perusahaan yang sedang ditelaah. Tidak ada rasio untuk menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban mutlak. Setiap pandangan yang diperoleh bersifat relative karena kondisi dan operasi perusahaan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain dan dari satu industri ke industri lain.
4.  Penelitian-Penelitian SebeIumnya
Monroe dan Sirnkowits (1971) yang dalam penelitiannya menggunakan analisa diskriminan menemukan bahwa perusahaan target pada umumnya memiliki P/E rasio yang rendah, deviden Pay out rasio yang kecil, dan pertumbuhan modal jugarendah_ Kim Keeho, Glenn V, Henderson Jr, dan Sharon


Hatten Garrisons (1993) meneliti mengenai Tobin's Q yang berbeda secara signifikan antara perusahaan dalam lingkungan target dengan perusahaan yang mengambil alih dengan memasukkan perusahaan yang tidak di-takeover sebagai pengendali (control Firm). Michael E.Solt dan Meir Statman (1994) menyimpulkan dari penelitian mereka bahwa terdapat hubungan yang positif antara Tobin's Q dengan nilai pasar modal perusahaan (market value of equity), dan antara Tobin's Q dengan price earning ratio (PIE). Sedangkan Kee H.Ch ung dan Stephen w.Pruitt (1994) menyimpulkan dalam basil penelitian mereka bahwa rumusTobin's Q dapat diapproksimasisasi dengan rumus :
Approximate q (MVE+ PS+ DEBT)/TA
MVE adalah market value atau kapitalisasi saham perusahaan. PS adalah saham preferren yang beredar. Debt adalah total hutang perusahaan. TA adalah total aset. Dengan demikian, kesulitan untuk menghitung nilai replacement cost untuk aset perusahaan dapat diatasi dengan mengambil angka-angka dari neraca saja. Ksenija Dencic-Mihajlov, dan Ognjen Radovie (2006), dalam penelitian mereka, mendaftar para peneliti keuangan yang rnemakai teknik statistik analisa diskriminan (DA), logit, probit, dan general least square (GLS). Mereka menemukan teknik yang paling banyak dan dominan adalah teknik analisa diskriminan dan logit untuk menilai target take over. M.S.Surjit Kaur (2002) dalam hasii penelitiannya inendaftar beberapa rasio-rasio keuangan yang berpengaruh untuk meramalkan akuisisi perusahaan yaitu: (i). Operating Mar­gin (EMT/SALES); (ii). Return On Capital Employee (ROLE) atau  ROE; (iii). Debt- Equity Ratio (DER); (iv). Asset Turn Over Ratio (ATO); (v). Current Ratio (CA); (vi). Cash Flow to Sales; (vii). EV/EB1TDA; (viii). Market Price To Book Value (MP/ BV).
5. Kerangka Pemikiran
Menurut teori Tobin's Q perusahaan yang dapat dijadikan sebagai target take over atau target akuisisi adalah perusahaan yang mempunyai kriteria nilai Tobin's Q di bawah 1. Sedangkan nilai di atas 1 bu kan target take over. Tobin's Q dihitung berdasarkan market value perusahaan dibagi dengan total aktiva perusahaan. Market value perusahaan dihitung berdasarkan harga pasar saham tersehut atau Market Value of Stock ditambah dengan nilai buku dari hutang jangka panjang, hutang jangka pendek, dan hutang perusahaan lainnva. Sedangkan total aktiva perusahaan dihitung berdasarkan nilai buku dari seluruh aktiva perusahaan.


Setelah membedakan perusahaan antara target take over dengan bukan target take over (nilai 1 untuk target, dan nilai 0 untuk bukan target) lalu dianahsa dengan analisa diskriminan,atau analisa logit regressi dengan memasukkan variable Return on Equity, Total Debt to Equity ,Asset turn Over, Ebit/ Sales ,CA, OCF/Sales ,MP/Bv, dan Price Earning Ratio. Hasil analisa diskriminan mengasilkan Z Score,sedangkan logit regressi menghasilkan model prediksi kemungkinan logit regressi ( logit regression probability prediction model) maka itu]ah hasil penelitian ini yang rnembedakan target yang layak dan target yang tak layak.
6. Pengembangart Hipotesis
Hal: Rasio-rasio keuangan tertentu berpengaruh terhadap kelayakan target take over. Ha2: Ada perbedaan antara model yang dibungun dengan data observasi
METODE PENELITIAN
1.  Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adaIah metode deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif dan analisa statistik diskriminan atau logit regressi,apahila asumsi yang mendasari analisa diskriminan terpenuhi,maka analisa tersebut yang diterapkan,jika tidak maka analisa logit regressi yang diterapkan. Dengan metode tersebut diharapkan dapat menemukan model yang menggambarkan secara sistematis dan akurat mengenai perusahaan­perusahaan yang layak atau tak layak di-take over.
2. Data dan Sample
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai dengan tahun 2005. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah dengan pernilihan sample secara Purposive sampling dengan pertimbangan kriteria sebagai berikut: (i). Seluruh subsektor atau jenis ind.ustri yang terdaftar di BEJ dapat menjadi unit sample diambiI 80-100 perusahaan dan (ii). Kriteria unit sample tersebut adalah hitungan Rasio Tobin Q yang Q >1 sejumlah 30-40 dan Q< 1 sejumlah 30-40 perusahaan. Berdasarkan sample tersebut dengan ban tuan kornpu ter dan program SPSS, dibentuk model yang valid,kemudian diadakan uji kelayakan model dengan mengambil sample atau populasi perusahaan yang sudah ditakeover(post takeover). Dalam Penelitian ini digunakan data sekunder berupa data yang tercantum dalam laporan keuangan tahun 2005. Somber data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directori (ICMD) tahun 2005 dan Jakarta Stock Exchange (JSX) 2006-2007.


Analisa Faktor- Faktor Rasta Keuangan Terhadap Peramalan Torgel TAreover Tahun 2009 1 75
3. V ariabel dan Pengukurannya Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.   Variabel Dependen
Yang dimaksud dengan variabel ini adalah nilai Tobin's Q berupa variabel kategori yang bernilai lebih kecil dari 1,untuk layak target take over diberi simbol 1, sedangkan lebih besar dari 1 yang tidak layak target take over diberi simbvl U, dan untuk mendapatkdn nilai Q tersebut dihitung terlebih dahulu dengan rumusTobin'Q yang sudah di-approksimasisasi, Kee 1-I.Chung, Stephen W.Pruitt (1994), yang elemen-elemennya adalah sebagai berikut: (i). harga pasar saham perusahaan, dalam satuan rasio; (ii). nilai hutang perusahaan, dalam satuan rasio; (iii). harga pasar perusahan, daiam satuan rasio; dan (iv). nilai perusahaan diukur dengan rasio Tobin's Q, dalam satuan rasio
2.   Variable Independen
Yang merupakan elemen-elemen variabel ini adalah (i). DER yaitu total Debt To Equity, perbandingan total hutang dengan total modal, dalam satuan rasiol (ii). ROE, Return to Equty, yaitu perbandingan antara Net Income dengan total modal, dalam satuan rasiol (iii). Asset turn Over yaitu perbandingan antara Sales dengan total aset dalam satuan rasiol (iv). Ebit to Sales yaitu perbandingan antara Earning before tax dengan sales, dalam satuan rasio; (v). Current rasio yaitu total aset lancar dibandingkan dengan utang lancar di neraca, dalam satuan rasio; (vi). OCF /Sales yaitu operating cash flow terhadap penjualan dalam satuan rasio. Rasio ini juga dapat diwakili oleh rasio EBITDA to SALES; (vii). P/ BV yaitu Market Price di pasar to Book value dalam satuan rasio; (viii). Price Earning Ratio yaitu perbandingan antara harga saham di pasar dengan Earning (net income) dengan satuan rasio.
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


Tabel 1
Variable dan Pcngukurannya
NO
'r ariatol              clan
Similml
JelliS Variahel
Ketrrangan/Pvngukuraniltumus.
Skala
I.
Q ' /
I Iependen
K:ttegorial
Rasto     Q          MV      l'irturf A,     nilai
perusahaan dibagi total aset,
Rasio

Q < 1
Dependen
Kategoriat
Rasio     Q          MV      I' irmir A,      nilat
perusahaan dibagi total aset.
Ra!,,io
3.   
DIR
lode pende n
17ER-          1)/:BI/EQUITY       Rasta,
perbandingan total utang dengan total modal sendin,
Russet,
4.   
ROE
I tidependell
ROE  - Net Int.a/merFotal stockholder
equity.
Rasio
5.   
• Isse t        'Turn    tivcr
(SALES/TA]
l nde pen& n
SALESITA ,yaitu perbandmgan antata hasil pernualan dengan total wig:L. yaitu ukuran etekuntas peltpunaan aset.  Perbandingan :Hausa Saba sebelum pajal. dan butma dengan nerd ualan._
Ra.,,to
6.   
EMT/SALES
Ilidepe;xlen
7•
f'1..RRI,,N-1.      RASIO
ft 'A'CL)
Independen
CA:CL      Perbandinean antara eurretu
asset dengan current liabilities
Rosio
R
OPERATING
I !ASH      FLOW      to
SALES
i OCF/SA L ES)
Independen
OCFSALES - perbandinean antara ka, operasi dengan peujualan atau •BITRA Elmgan Penjualan
Rasio

MARKET PRICE to HOOK VALUE [P,113V)
Independen
P.'BV          perhandingan      antara     harga
pasar saham per lembar closing price dengan nilai bukunya (total stock holder equity dibagi outstanding share)
Rasio
lo.
PRICE         EARNING
R,ATI(7 I, P.E. )
lndependen
1'.1: - Perbandingan antara harga sahant per lembar dengan Earning per lumbar(I•PS).


4. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel terdiri daft
1. Total harga pasar saham adalah harga saham yang berlaku di pasar sekunder sekuritas pada akhir penutupan perdagangan pada saat yang ditetapkan dikali dengan jumlah saham yang beredar atau discbut juga
Market Capitalizations.
2. Nilai hutang perusahaan adalah nilai yang dihit ung berdasrkan nilai buku hutang jangka pendek ditarnbah nilai hutang jangka panjang dan nilai buku hutang lainnya.
3. Harp pasar perusahaan adalah harga yang dihitung berdasarkan harga pasar saham dan nilai hutang perusahaan.
4. Nilai Perusahaan adalah nilai perusahaan yang dinyatakan dalam satuan keuangan yang• mencerminkan harga perusahaan seharusnya dengan


asumsi bila terjadi likuidasi. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan ini dihitung dengan menggunakan rasio Tobin's Q.
5.     Total Debt to Total Equ ty adalah rasio perbandingan antara Total hutang dengan Total Stockholder's Equity. Hal ini menunjukkan seberapa besar jumlah modal acing (Mang) dibandingkan modal sendiri dalam memhiayai perusahaan.
6.     Asset Turn Over adalah rasio perbandingan antara penjualan dengan total asset. Rasio ini mengukur efisiensi dan efektivitas manajemen dalam penggunaan aset untuk menghasilkan earning.
7.     Ebit to total sales adalah rasio perbandingan antara laba sebeium pajak dengan total penjualan. Rasio ini mengukur seberapa besar laba schelum pajak yang dihasilkan oleh penjualan.
8.     Current rasio adalah perbandingan antara aset lancar dengan u tang lancar. Rasio ini mengukur modal kerja dan seberapa kali aset lancar menu tupi utang lancar.
9.    Operating rash flow to total sales mengukur besarnya cash operasi dibandingkan dengan total penjualan. Cash operasi dilaporkan di Laporan Arus Kas, bagian aktivitas operasi Menurut Wild(2007) dan Damodaran(1996), rasio ini dapat diwakili oleh Ebitda To sales.Da lam peneltian ini CFO to Sales berarti ESITDA to SALES.
10, Return on Equity adalah rasio antara net income dengan Total Stockholder's Equity. Hal ini menunjukkan seberapa besar basil yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan sumber modal sendiri.
11. Price Earning Rasio adalah rasio antara harga pasar saham dengan earn­ing (net income), dapat juga diartikan sebagai tingkat kembalian dalam waktu (pay back).
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder, yaitu data yang akan penulis peroleh dari hasil publikasi laporan keuangan perusahaan yang diteliti, balk yang berasal dari perusahaan sendiri maupun yang berasal dari institusi lain, dan harga saham perusahaan yang dipublikasi oleh Bursa Efek Jakarta maupun biro riset lainnya. Data perusahaan berupa pengambilan sample perusahaan secara acak dan purposive yang terdaftar di BEJ pada akhir tahun 2005 sejumlah 80 perusahaan, dari 80 perusahaan tersebut dihitung rasio Q nya, lalu diklasifikasi menjadi dua bagian, yaitu yang lebih besar dari satu dan yang lebih kecil dari satu.


178 Media Riset Akuntansi, Auditing dan inforrnasi, Vo1,8 No.2, Agustus 2008: 167 -191
6. Metode pengolahan dan Analisa Data
Langkah-langkah atatipun tahapan-tahapan yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.           Menghitung harga pasar saham yang beredar(kapitalisasi pasar): MARKET KA PITALISASI = HPS X JS
HPS: Harga pasar saham
JS: Jumlah saham yang beredar
2.   Menghitung harga pasar hutang perusahaan:
N1LAI BUKUHUTANG(BV of DEBT) =ST+ LT+ OL ST: Short Term Liabilities
LT: Long Term Liabilities
OL: Other Liabilties,bila ada
3.   Menghitung harga pasar perusahaan:
MV of Firm = MV of Stock + BV of Debt MV of Firm: Market value perusahaan
MV of Stock: Market value saham
BV of Debt: Nilai buku hutang perusahaan
4.   Menghitung nilai perusahaan-perusahaan dengan Rumus Tobin's Q:
MV
TOBIN'S Q ---------------------
TA
MV= Harga pasar perusahaan
TA = Total Asset perusahaan
5 Menghitung Rasio-Rasio Keuangan Sebagai Variabel Bebas
6.     Analisa Data Statistik Deskriptif, yaitu rata-rata, standar deviasi, varian, covarian, termasuk uji normalitas data, uji canonical correlation untuk variabel independen dengan bantuan program SPSS.
7.     Analisa Statistik Inferensia, yaitu menguji ketepatan atau kelayakan model,menguji hipotesis pengaruh variable bebas terhadap variable dependen.


8. Menguji model yang didapat dengan rnemasukkan angka-angka variabel pembeda (ROE, DIE, ATO, EBIT/SALES, CR, OCF/SALES, P/BV, PER) Perusahaan Yang Telah Di-take over ke dalam Model untuk Menguji Ketepatan Klasifikasi dan Peramaian dengan sample perusahaan yang telah ditakeover, dengan cara membuat atau menghitung : (I). Kemungkinan kelayakan takeover dengan model; (ii). Kemungkinan kelayakan takeover dengan Tobin Q; (iii). Memperbandingkan antara ROE dengan PBV,untuk mengetahui undervalue atau overvalue; (iv). Mengintegrasikan analisa no 1.2,3; dan (v). Menyimpulkan hasil klasifikasi berdasarkan no 4.
HASID dan PEMBAHASAN
1. Statistik Deskriptif
Dari populasi perusahaan yang terdaftar di BE] dipilih secara acak 80 perusahaan sebagai sample yang telah terpilih lalu dihitung rasio Q-nya, yaitu sejumlah 40 perusahaan Q-nya < 1 dan 40 perusahaan Q-nya > 1. Dari ke 80 perusahaan tersehut dihitung statistik deskriptif variabel-variabel yang hendak diteliti dan ditest kenormaian distrihusinya. Berdasarkan hasil olah data oleh program Spss diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2.
Statistik Deskriptif

N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
DEBT to EQUITY
RETURN to EQUITY
SALES to TOTAL
ASSET
EBIT TO SALES
CURRENT RATIO
EBITDA(CF0) to
SALES
PRICE TO BV
PRICE EARNING
RATIO
Valid N (listwise)
80
80
80
80
80
80 80 80 80
-14,355
-,730
,059
-,805
,137
-,758
-2,830
-71,980
10,570
1,360
15,887
,752
28,220
,813
15,010
74,820
1,05084
,11335
1,27956
,07068
2,47739
,08790
1,61472
10,02812
2,779880
,267284
1,844307
.         ,164971
3,429498
,188668
2,331748
20,238180


Tabel 3.
Tests of Normality

Kolmogoroy-smirnov(a)
Shapiro-Wilk

Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig,
DEBT TO EQUITY
,306
80
,000
,658
80
,000
RETURN TO EQUITY
,189
80
,000
,825
80
,000
SALES TO T.A
,274
80
,000
,387
80
,000
EBIT TO SALES
,171
80
,000
,799
80
,000
CURRENT RATIO
,248
80
,000
,484
80
,000
EBITDA TO SALES
,149
80
,000
,850
80
,000
PRICE TO BV
,208
80
,000
,727
80
,000
PRICE         EARNING
RATIO
,144
80
,000
,881
80
,000

U i normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov memberikan hasil pengujian yang disajikan pada tabel 3, yaitu variable DER, ROE, SALES to TOTAL ASSET, EBIT to SALES, CURRENT RATIO, PRICE to BOOKVALUE, EBITDA to SALES, dan PRICE EARNING RATIO tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.
Group Statistics
KELAYAKAN
Std.
Mean        I.          Deviation    Valid N (lis-twise)

LUnweighted
I Weighted
LAYAK                   DEBT to EQUITY
RETURN                   to
EQUITY
SALES to T.A
HIT TO SALES CURRENT RATIO EBITDA TO SALES PRICE TO SV PRICE    EARNING
RATIO
1,65950
.00904
1.09157 .04152 2,72171 .08798 ,65700
11,95250
1,825417
.168694 ,977609 ,065095 4,464898 r144663 ,404622
19,327384
40
40 40 40 413 40 40
40
40,000
40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000
40,0130
TIOAK LAYAK DEBT to EQUITY
RETURN                   to
EQUITY
SALES to TA
HOT TO SALES
CURRENT RATIO EBITDA TO SALES PRICE TO BV
PRICE           EARNING
RATIO
,44218
21767
1,46756 .09984 2,23306 ,08781 2,57244
8,09375
3,398615
r306490
2,440738 ,221692 1,940800 ,726223 2,994713
21,176561
40
40
40 40 40 40 40
40
40,000
40,000
40,000 40,000 40,000 40,000 40,000
40,000
Total                                                      DEBT to EQUITY
RETURN                   to
EQUITY
SALES to T.A EBIT TO SALTS CURRENT RATIO EBITDA TO SALES PRICE TO NV PRICE EARNING
RATIO
i3O5094
41335
1,27956 ,07068 2,47739 ,08790 1,81472
10,02813
2,779880
.267284
1,844307 ,164971 3,429498 .188668 2,331748
20,238190
80
80
80 MI 80 80 BO
80
50,000
80,000
80,000 90,000 80,000 80,000 80,000 80,000


Dari Label 2 dan 4 terlihat bahwa Variable Debt to Equity, Return to Equity, serta Price
To Book Value mcmpunyai perbedaan yang besar antara kelompok yang layak lake over dengan yang tidak layak. Akan tetapi setelah diadakan uji perbedaan menurut Box's Test of Equality of Covariance Matrices, yaitu log Determinant dan Test Results, has ilnya menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok layak dengan tidak layak.
Hal tersebut terlihat pada tabel 5 yang jarak perbedaan antara kelompok layak dengan
tidak layak sangat besar yaitu -5.395 dengan -0.172. Scharusnya angka ini harnpir sama. Hasii Test Results pada tabel 6 menunjukkan bahwa nilai F sebesar 38.133 dan signifikansi 0.000 di bawah 0,05. Ini menunjukkan bahwa matric variance covariance berbeda, seharusnya dalam asumsi analisa diskriminan matrik variance covariance harus sama.
Tabel 5.
Log Determinants
KELAYAKAN
Rank
Log
Determinant
LAYAK
TIDAK LAYAK
Pooled within-
groups
2
2
2
-5,395
-,172
-1,275

Text Box:  117,656
F Approx. 38,133
df1 3
df2 1095120,000
Sig. ,000

Text Box: Box's MTabel 6.
Test Results


Berdasarkan kedua hal tersebut di atas, maka analisa-analisa diskriminan tidak dapat diterapkan karena dikhawatirkan fungsi diskriminan yang dibangun dengan pelonggaran asurnsinya akan menghasilkan peramalan yang tidak valid. Sebagai alternatif, analisa statistik untuk permasalahan penelitian ini dapat diganti dengan analisa Logistik Regression, yang menu rut para ahli statistik dapat menggantikan analisa diskriminan dengan hasil yang tidak jauh berheda dengan analisa diskriminan. Dalam Logistik Regression ,asumsi Normalitas tidak diperlukan dalam variabel bebasnya.Dalam penelitian ini logit regressi yang diterapkan adalah metode Forward conditional ,bukan dengan metode en ter,karena tidak signifikan untuk semua hasilnya.
2. Statistik Inferensi
Hasil output statistik SPSS untuk model Logistik Regression tertera pada tabel, 7, 8, dan 910,11 berikut ini.
Tabel 7.
Variables in the Equation

B
Lower
S.E.
Upper
Wald
Lower
di
Upper
Srg Lower
Exp(B)
Upper
95,0% C.1.for
EXP(B) Upper
Lower
Step       PBV
-.901
.264
11.628
'
.001
.406
.242
682
1(a)








Constant
1,187
.396
8,968

.003
3,277


Step        ROE
-5,919
1,757
11,350
1
.001
.003
.000
.084
2(b)








PBV
-1,274
.364
12,261
1
,000
.280
,137
.571
Constant
2,094
.531
15,535
1
.000
8,119


Step        DER
,650
.312
4.340
1
,037
1,916
1,039
3,532
3(c)








ROE
-4.693
1.826
6.606
1
.010
.009
.000
.328
PBV
-1.704
,447
14.544
1
.000
,182
.076
.437
Consianl
1,779
.565
9.912
1
,002
5,924


Slap        DER
,730
.368
3.924
1
,048
2,075
1.008
4.271
4(cfy








ROE
-4.960
2.853
3,023
1
,082
.007
,0013
1.880
CFOSALES
6.333
3.231
3.443
1
,05C
582.877
1.001
316450.741
PBV
-2,421
.684
12,529
1
.000
.089
.023
.339
Constant
1.782
.599
8.847
1
.003
5.941



a Variable(s) entered on step 1: PEN
b Variable(s) et-darer] on step 2: ROE
c Variable(s) entered on slap 3: DER.
d Vadablets) entered on step 4: CFOSALES.


Tabel 8
Omnibus Tests of Mode! Coefficients


Chi-square
df
Sig.
Step 1         Step
22,562
1
000
Block
22,562
1
,000
Model    I
22,562
1
,000
Step 2        Step
19,777
1
,000
Block
42,339
2
,000
Model
42,339
2
,000
Step 3         Step
8,772
1
,003
Block
51,111
3
.000
Model
51,111
3
.000
Step 4         Step
5,811
1
,016
Block
56,922
4
,000
Model
56,922
4
,000

Pengujian secara simultan dengan Omnibus Test of Model Coeficiens dengan Hipotesis sebagai berikut :
Hol : b7 ,b2, b3,b4 = 0 atau DER, ROE, CFOSALES,PBV secara simultan tidak berpengaruh terhadap kelayakan takeover
lIa I : bl, b2 ,b3 ,b4 "` 0 atau DER , ROE , CFOSALES, PI3V secara simultan berpengaruh terhadap kelayakan takeover.
iika Sigitikansi > a 0,05 ,maka Ho diterirna, Ha ditolak
Aka Signitikansi <a 0,05 ,rnaka Ho ditoiak ,Ha diterima
Hasil Omnibus test of model coefisiens Label 8 (pengujian simultan) menunjukkan bahwa dengan clii square = 56,922 dan df =4 dengan tigkat signifikansi sebesar 0,000 ( Sig < 0,05) ,hal ini berarti Ho ditoiak Ha diterima yaitudapat disimpulkanbahwa variable- variable DER, ROE, CFOSA LES , PBV secara bersama-sama berpengaruh terhadap kelayakan takeover.


Tabel 9. iteration History
Iteration
-2 Log
likelihood
Coefficients

Constant
Constant
Step 0             1
110,904
,000

Tabel 10. Model Summa:'
Step
-2 Log
 likelihood
Cox &
Snail R
Sguare
Nagelkerke
R Square
1
2
3
4
88,342(a) 68,565(b) 59,793(b) 53,982(c)
,246 ,411 ,472 ,509
,328 ,548 ,629 ,679

Tabel 11. Homier and Lemeshow Test
Step
Chi-
square
df           Sig.
1
36,635
8
,000
2
11,830
8
,159
3
9,780
8
,281
4
9,304
8        i    ,317

Dar' tabel 9 dapat dilihat Bari nilai statistick -2LogL, yaitu tanpa variabel hanya k -mstanta saja sebesar 110,904 setelah dimasukkan 4 variabel baru maka nilai -2LogL turun menjadi 53,982 (lihat tabel 10) atau terjadi penurunansebesar 56,922. Penurunan ini signifikan atau dapat dibandingkan dengan tabel Critical value of The T Distribution untuk alpha = 0,05 dengan df 4 didapat angka 2,776, rich karena angka 53,982 lebih besar dari tabel maka dapat dikatakan selisih penurunan -2LogL signifikan.
Hal ini berarti penambahan variable independent DER, ROE, CFOSALES, ITV kedalam model memberhaiki model fit. Dari tabel 10 Model Summary didapat nilai Cox dan Smell's R square 0,509 dan Nagelkerke R square 0,679.Angka ini dapat diinterpretasikan seperti nilai R square(coefisien determinasi) pada mul­tiple regression, yaitu yariabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independent sebesar 50,9 % untuk Sn ell' S dan 67,9% untuk Nagelkerke,sedangkan sisanya dijelaskan oleh variable atau faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model.


Pengujian model fit yang terakhir adalah dengan Hosmer & Lemeshow's yang
meng-uji hipotesis nol bahwa data empiris cocok dengan dengan model. Hipotesa untuk menilai model adalah(Gozali 2005), sebagai berikut: H02 : Tidak ada perbedaan model yang dibangun dengan data
observasi(model fit dengan data).
Hat : Ada perbedaan antra model yang dibangun dengan data observasi(model tidak fit dengan data).
Jika Hos7ner&Lemeshow's> 0,05 terima HO atau model fit dengan data ,atau jika Chi square dengan df 8 < 15,5073 terima HO,sebaliknya jika Hosmer&Lemeshow's < 0,05 tolak HO atau model tidak fit dengan data,atau jika Chi square dengan df 8 >15,5073 tolak HO .Dar{ Label 11 terlihat nilai Oil square adalah 9,304 dan signifikan 0,317.Hal ini berarti gagal menolak H02(terima H02),berari tolak Hat, atau model sudah sesuai dengais data.Dengan demikian implikasi hipotesa alternatif dua penelitian ini yaitu : model yang dibangun tidak dapat digunakan untuk meramalkan target takeover ditolak, artinya model yang dibangun dapat digunakan untuk meramal target take over.
Tabel 12
Classification Table(a)
Observed

Predicted
KELAYAKAN
Percentage Correct
LAYAK
TIDAK LAYAK
LAYAK
Step 1       KELAYAKAN
TIDAK LAYAK
29
11
72.5

LAYAK
1
39
97,5
Overall Percentage



85.0
Step 2       KELAYAKAN
TIDAK LAYAK
32
8
80

LAYAK
5
35
87,5
Overall Percentage



_83,8
Step 3      KELAYAKAN
TIDAK LAYAK
33
7
82,5

LAYAK
3
37
92,5
Overall Percentage



87,5
Step 4      KELAYAKAN
TIDAK LAYAK
33
7
82,5

LAYAK
2
38
95,0
Overall Percentage



88,8

a The cut value is .500


Tabel 12 yaitu tabel klassifikasi adalah untuk menilai estimasi yang benar (correct) dan yang sa lah (incorrect).Pada step 4 menurut prediksi yang tidak iayak 33,sedangkan menurut observasi 40 ketepatan klassifikasi 33/40= 82,5 %. Menurut prediksi yang layak 38 perusahaan,menurut observasi 40 perusahaan ketepa tan klassifikasi 38/40= 95%.Secara keseluruhan ketepatan klassifikasi clalah 88,8%.
3. Interpretasi Model
Dari persamaan logistik regression dapat dilihat bahwa log odd perusahaan tidak layak untuk di take over dipengaruhi oleh rasio-rasio DER,ROE CFOSALES,PBV,apabila seluruh variable ini dianggap 0 ,maka nilai ramalan dugaan peluang logit Z adalah setelah diselesaikan diperoleh odd kelayakan 5,94172,artinya probabilitas untuk perusahaan yang layak takeover adalah jika variable-variable tersebut = 1 maka 1,464,setelah diselesaikan diperoleh odd 4,3232 atau kecenderungannya untuk layak ditakeover sebesar 4,3232,sedangkan probabilitasnya adalah ,analisa selanjutnya dimana DER dan CFOSALES mempunyai pengaruh positip artinya apabila ROE dan PBV dianggap konstan,DER dan CFOSALES naik satu unit akanmenaikkan log odd kelayakan takover dengan faktor masing-masing 0,73 x 1 dan 6,333 x 1,maka log odd layak akan naik yang berarti prediksi peluangnya ditakeover akan naik,ini berarti solvabilitas yang tinggi dan cash flow opera si yang tinggi menyebabkan kemungkinan atau peluang layak take over menjadi besar.Sedangkan ROE dan PBV mempunyai pengaruh negatip artinya apabila DER dan CFOSALES dianggap konstan ROE dan PBV naik satu unit akan menurunkan log odds kelayakan takeover,maka odd perusahaan iayak untuk ditake over akan turun,dengan demikian probabilitas ditakeover jugs turun,artinya kemungkinan di take over Iced] karena perusahaan mempunyai profitabilitas atau tingkat pengembalian modal yang relatip tinggi dan harga pasar saham yang relative tinggi dibanding nilai hukunya,pengaruh simultan faktor-faktor atau variable dapat dilihat dari hasil prediksi probaliltas output SPSS, sehagai contoh P.T Ansuransi Binadana mempunyai In odds sebesar - 0,5331 sedangkan oddsnya 0,5867 berarti prediksi prohahilitasnya adalah layak ditakeover.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebe]umnya (Ms Surjit Kaur: 2002) yang menemukan 8 rasio yang berpengaruh terhadap kelayakan take over ,sedangkan penelitian ini menemukan hanya 4 rasio yang berpengaruh terhadap kelayakan take over,yaitu DER dan CFOSALES yang berpengaruh positip,ROE dan PBV yang berpengaruh negatip„


4. Uji Post Model
Pada tahun 2006 ,2007 dan awal 2008 perusahaan -perusahaan yang di take over sebanyak 13 perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yaitu:
Tahel 13.
Perusahaan yang telah di Takeover
N o
Narna Perusahaa n
Predilc.si Peluang(Pi) Layak/Tida k Layak
DER
ROE
CFO/SALE S
PBV
PBV/RO E
Rash)
TobinQ Layakaida
k Layak
I
BAT
0,64./L
0,6367
0,046
0,078
1,2
25,07
Tidak

Indonesia


2



I.ayak
2
A ns uransi
0,63/L
1,05
-0,079
-0,1012
0,73
-9,24
r Layak

Bina Dana








Anhui'







3
Elm
0/T
1,55
0,52
0,1746
8.53
16,40
Tidak Layak

Satnpuma















4
Cahaya
0,61/L.
0,85
-0,120
-0,0181
1
-8.33
Layak

Kalhar*







5
Bank
1./L
9,0569
10,32
0,1377
1,01
0,185
Tidak

NISP






Layak
6
Bank
1./L
19,270
4,21
0,03067
2,75
0,6532
Tidak

An ha

6




I.ayak

Grails







7
Sarasa
0,00035/1
1,46
0,166
0,1862
4,61
27,654
Tidak

Nugraha*


7



layak
8
Chanren
0.391'.
3,125
0,064
0,049
0.7
10,80
Layak

Phokpan


8




9
Unilever*
11/T
0,763
0,66
0,0864
15,0
22,74
Tidak






1

Layak
10
Lippe
0.7355/L.,
1,21
0,133
0,3234
1.91
14,32
Tidak

Karawaci


3



Layak
11
Hanson
0,000/1.
1,36
4,53
-0,044
0,41
-0,090
Layak

Energi







12
1..tintion
0.00907
1,3132
0,303
0,1607
2,87
9,45
Tidak

Suniaire


7



Layak
13
Sanex
0.80891L
0,27
-0,07
-0,0434
0,26
-3,714
Layak

Qianjiang*








*Terrnasuk sample penelitian ini.
Damodaran menyebutk.an(Damodaran 1996:335) bahwa banyak penelitian belakangan ini yang mengatakan bahwa rasio Tobin Q yang rendah yaitu kurang dari sate menyatakan suatu undervalue atau perusahaan yang dikelola kurang professional yang mana hal tersebut lebih disukai untuk diamhil aiih(fake over),dari tabeI 13 terlihat prediksi peluang untuk ditake over menunjukan pada


umumnya proba bilitas diatas 50% indikasi untuk ditakeover ,dari 13 perusahaan yang nyata ditakeover terlihat 7 perusahaan mempunyai probabil­ity diatas 50% dengan demikian ketepatan klassifikasi aktual model adalah 7/ 13=53,84% ,dengan rasio rasio Tobin Q ada 8 perusahaan yang tak layak take­over tapi nyatanya ditakeover dan 5 perusahaan yang sesuai dengan rasio Tobin Q dengan demikian ketepatan klassifikasi dengan Tobin Q adalah 5/13 =38,46% dengan demikian ketepatan klassifikasiaktual model lebih tinggi dari ketepatan klassifikasi aktual rasio Tobin, demikian juga overvalue atau undervalue suatu perusahaan dapat juga dilihat dari perbandingan antara ROE yang rendah dengan PBV yang tinggi mengindikasikan Overvalue,sedangkan ROE yang tinggi tapi PBV yang rendah mengindikasikan undervalue.Analisa lebih lanjut terhadap PBV dapat dilihat dengan rnemperba nd ingkan antara rasio Q dengan PBV perusahaan-perusahaan yang tidak layak takeover u rn un inya mempunyai PBV yang lebih besar dari satu hal ini telah sesuai dengan teori Tobin yang menyatakan Q > 1 tidak layak takeover dan secara teoritis(Damodaran 1996 ) rasio Tobin Q merupakan variasi dari PBV.Analisa untuk DER menyatakan bahwa analisa struktur modal dinyatakan dengan ukuran solvabilitas yaitu perbandingan antara total utang dengan modal sendiri atau perbandingan antara total utang dengan total asset atau antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan lebih banyak didanai oieh dana pinjaman, dan hal tersebut akan menyebablcan tingginya kewajiban untuk membayar bunga dan juga pokoknya yang pada akhirnya mengurangi arus kas yang tersedia dari operasi, dalam jangka panjang perusahaan seperti ini akan mengalami kesulitan atau tekanan dalam keuangan (financial distress),dalam hal ini perusahaan seperti inilah yang banyak diminati oleh perusahaan -perusahaan pengambil alih(aquiring firm),sedangkan analisa terhadap CFO to Sales yang bertanda positip adalah bahwa perusahaan pengakuisisi akan lebih tertarik kepada perusahaan yang mem punya cash flow yang besar dibanding dengan perusahaan target yang mempunyai cash flow yang rend ah,hat ini mendukung, teori yang ada,Myers(1983) seperti yang dikutip oleh Rees(1990:372-373), dalarn penelitian ini tercermin dari tanda persamaan model yang positip yang mencerrninkan makin tinggi rasio DER dan CFO/SALES makin besar probabilitas untuk layak ditakeover.


5. S1MPU LAN ,KETERBATASAN dan SARAN
5.I.Simpulan
Dari hasil olah data, analisa dan pembahasan di Bab IV laporan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (i). Analisa dengan menggunakan statistik diskriminan tidak dapat dilakukan karena asumsi-asumsi yang tidak mcndukung,sebagai gantinya maka diterapkan logit regressiDengan derrulcian antara analisa diskriminan dan logit regresi dapat saling menggantikan tergantung situasi dan kondisinya dan asumsi yang mendukungnya; (ii). Dengan logistik regression didapatkan model yang telah ditest validitasnya dan hipotesis penelitian ini dapat dibuktikan yaitu rasio-rasio tertentu( dalam hal ini didapat rasio DER,ROE,CFO/SALES,P B V) berpengaruh dan dapat merainalkan target takeover perusahaan; (iii). Model logit peluang pendugaan (prediction probability.) untuk keiayakan dapat diduga, sedangkan peluang logistik kumulatif di peroleh melalui: Cut of Value 50 % dapat di duga dan diklassifikasikan suatu perusahaan akan layak atau tidak layak ditakeover; (iv). Rasio DER dan CFO/SALES mempunyai tanda positip dalam persamaan probabilitas logit regresi yang berarti memperbesarprobabilitas Iayak takeover atau terdapat hubungan positip antara DER dan CFO/Sales dengan rasio Tobin Q ,sedangkan ROE dan PBV mempunyai tanda negatip dalam persamaan logit regresi yang berarti memperkecil kemungkinan untuk layak ditakeover atau terdapat hubungan negatip antara ROE dan PBV dengan rasio Tobin Q; ( v). Tingkat ketepatan klassifikasi model adalah 88,8%,sedangkan uji atas model untuk kenyataan yang sebenarnya(Post hoc sample ) di takeover satu tahun kedepan ada 13 perusahaan, 7 perusahaan layak takeover sesuai dengan Tobin Q dan model ,sedangkan 6 perusahaan adalah tidak Iayak takeover tapi kenyataannya ditakeover ,ketepatan klasifikasi aktual adalah 7/13=53,84%; (vi). Dalampenelitian ini ditemukan bahwa prediksi probability yang besar untuk ditakeover (layak) adalah searah searah dengan rasio Tobin Q yang lebih kecil dari satu yaitu Iayak takeover,sedangkan prediksi probability yang kecil untuk takeover searah dengsan rasio Tobin Q yang lebih besar dar-i satu .Artinya penelitian ini mendu kung atau sesuai dengan Teori Rasio Tobin Q bahwa Q >1 tidak layak takeover dimana P < 50% ,sedangkan Q< 1 layak takeover dimana P > 50%.


5.2.Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah : (1). Walaupun cash flow operating to sales dapat digantikan sepenuhnya oleh Ebitda to Sales , penulis helum puas atas model yang dihasilkan oleh penelitian ini; (ii). Variable indeperiden awal dalam penelitian ini adalah 8 variable, yang muncul dalam model hanya 4 variable yang signifikan; dan (iii). Analisa dan pembahasan masih terlalu sederhana,belum menyentuh secara mendalam Iandasan teoritis berdasarkan penelitian penelitian sebelumnya sebab sebab motivasi takeover.
Saran
Saran dalam penelitian ini adalah:            Rasio -Rasio keuangan dari model
hasil penelitian ini dapat di pergunakan untuk menilai kemungkinan target takeover,disamping rasio Tobin Q secara bersarna-sama; (ii). Logistik Regresi dapat dipakai untuk alat analisa statistik target takeover menggantikan analisa diskriminan yang ketat terhadap penerapan asumsi; dan (iii). Untuk penelitian selanjutnya,peneliti dapat menambah variable-variable lain yang dapat menjelaskan lebih luas sebab-sebab dan motivasi takeover.
DAFTAR PUSTAKA
Chung,Kee Hand Pruitt,Stephen W(1994),A Simple Approximation of Tobin's Q, Financial Mangement,Voltime 23,number 3.
Damodaran,Aswath(1984), Investment Val uation,New York,John Wiley & on ,Inc,1996.
Dencic,Ksenija-Mihajlov,Ognjen Radovic(2006),Problem In Predicting Target Firms At The Undeveloved Capital Markets,Ecorwinics and Organizations Vol, 3,no 1
Gozali,im am, (2005),Applikasi Anal isis Multivariate Dengan Program SASS, Bada n Penerbit Universitas Diponegoro.
Helfert,Erich A(1994), Techniques of Financial Analysis,A practical Guide to Manag­ing and Measuring Bussiness Performance, 8th edition
Kim, Keeho,Henderson,Glen V,and Garrison,Sharon H(1993),Examination of Tobin's Q for Takeover Firm , Quarterly Journal of Bussiness and Economics,Volume 32,number
Kaur,Surjit Ms(2002), A Study of Corporat Take Over In India,University of Working Paper


Anahsa Faktor- Faktor Rasio Keuangan Terhadap Peramalan Target Takeover Tahun 2005 191
Lee,Anna Meador,Pameta H.Church ,L.Gayle Rayburn,(1996),Development of Prediction Models For Horizontal And Vertical Merger(1996)Journat of Financial And Strategis decisions, Volume 9 no:1 spring.
Rees,113111,Financial Analysis, (1990), Prentice Hall International(UK) Ltd,First Editio 1990
Solt,Michael E,and Statman,Meir (1994), Good Companies,Bad Stock,The Journal of Portfolio Management.
Wild j WildSubramayam K.R.Halsey Robert(2007), FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS Ninth edition,GrawHill,International E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar