Media Riset Akuntansi,
Auditing dan Informasr, Vol.8 No.2, Agustus 2008
167 -191
ANALISA FAKTOR-FAKTOR RASIO
KEUANGAN
TERHADAP PERAMALAN TARGET TAKEOVER
TAHUN 2005
TERHADAP PERAMALAN TARGET TAKEOVER
TAHUN 2005
HOTMAN T. POHAN
Fakultas Ekonorni, Universitas Trisakt
Fakultas Ekonorni, Universitas Trisakt
Abstract
This research intend to continue last research
about takeover and Q
ratio that using
discriminant analysis /n this research discriminant analysis connot be
applied because it
does not fulfill the assumption.there fore the analysis in this research
uses logit regression
analysis. By using
logit regression analysis, writer get model that has been
tested its validity
and hypothesis of this research can be proved. The hypothesis is that certain
ratio can predict the possibility of taking over company target. By cutting 50% off ,a company can be concluded and
classified wether it deserves
or not to be
taken over. Ebitda to sales on behalf DER and CFO
to sales ratio has
positive sign in logit regression probability model, it means that EBITDA to sales
enhance the
probability of taking over. On the other hand, ROE and PBV ratio have negative sign in this model
.it means that these ratio lessen
the probability of taking over.
Keywords: takeover, q ratio, logif regression
probability model
PENDAHULUAN
Perkembangan
dunia bisnis yang semakin menggelohal menjadikan persaingan
bisnis semakin ketat. Dewasa ini, perusahaan tidak hanya berlomba untuk melakukan efisiensi dalam mengelola aset
perusahaannya dan memperbesar pangsa
pasar yang dimilikinya, tetapi juga dengan melakukan berbagai macam cara ,yaitu dengan
melakukanpengembangan berorientasi kedalarn (internal
deuelopment) yang mencakup efisiensi
produksi, peningkatan
mutu dan sabagainya, serta
melakukan pengembangan mutu keluar (external development) seperti melakukan takeover atau merger. Setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan nilai
perusahaannya.
Take over merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan usalia, oleh karena itu take over harus menghasilkan keuntungan bagi semua yang herkepentingan terhadap
perusahaan, khususnya pemegang saham.
Umumnya, perusahaan yang menjadi target take over adalah perusahaan yang sedang mengalami
kemerosotan atau perusahaan yang dalam kondisi relatif lemah. Keadaan seperti ini membuat harga pasar terhadap saham
perusahaan tersebut semakin lemah, hahkan dapat lebih lemah dari nilai perusahaan yang sewajamya. Sahara dengan
kriteria seperti inilah yang menjadi incaran
perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan take over terhadap perusahaan lain
melalui pasar modal. Pengambil alihan biasanya dilakukan dengan membeli saham perusahaan target untuk
mengambil alih kontrol terhadap
perusahaan yang menjadi target take over tersebut. Harga pasar saham atau market
value of stock tidak dapat dijadikan
patokan atau tolak ukur untuk rnenilaisuatu
perusahaan, karena harga tersebut d ipengaruhi oleh banyak faktor.
Analis
keuangan dan peneliti telah banyak melakukan penelitian mengenai kemungkinan kelayakan take over terhadap perusahaan-perusahaan target; dari sifat-sifat perusahaan yang akan di-take over sampai kepada ukuran kinerja perusahaan-perusahaan target tersebut. Salah satu model penilaian
investasi yang banyak dikaji dan
dikembangkan oleh peneliti adalah model yang pertama kali dirumuskan oleh James
Tobin yang dikenal dengan nama Tobin's Q model.
Model ini merumuskan bahwa
perusahaan-perusahaan yang layak untuk di-take over adalah yang mempunyai nilai Q < 1 yaitu undervalue, sedangkan yang mempunyai nilai Q > 1 tidak layak di-take over karena overvalue. Dalam hal ini Tobin's Q telah
mengategorikan perusahaan-perusahaan menjadi 2 golongan,
yaitu yang layak take over dan yang tak layak.
Dalam
hal ini penulis telah melakukan penelitian pendahuluan mengenai kelayakan model analisa diskriminan tersebut dan
rnendapat hasil yang inendukung hipotesis
penulis walaupun masih terda pat beberapa kelemahan dan keterbatasan. Dengan dasar pemikiran
tersebut dan di tambah dengan data- data dan masukan yang lebih up to date, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian lanjutan terhadap perumusan Tobin's Q dengan melakukan
analisa diskriminan terhadap kern
ungkinan take
over tersebut.
Ksenija
Dencic-Mihaj]ov dan Ognjen Radovic (2006) dalam penelitiannya mendartar para peneliti keuangan yang memakai
analisa diskriminan, logit, dan
probit untuk menilai target takeover. Namun, ada di antara
peneliti yang menolak penggunaan analisa
logit dan analisa diskriminan dengan alasan
asumsi-asu rnsi teknik ini tidak tepat untuk
masalah take over
Kim-Henderson, (1993:9),berdasarkan latar belakang yang telah
penulis kemukakan diatas, maka penulis
mengidentifikasi masalah dalam hal pengambil alihan suatu perusahaan dengan menerapkan suatu teori atau
rumus yang dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi
bernama Tobin dan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya ditambah hasil pelitian penulis send
iri yaitu, apakah rasio-rasio keuangan
tertentu dapat digunakan untuk meramalkan target takeover ?, apakah model yang dibangun sesuai dengan data observasi
?
Pembahasan
masalah take over
ini hanya berhubungan
dengan segi keuangan, yaitu analisa
keuangan, yaitu analisa yang dilakukan berdasarkan pada penilaian kinerja dan nilai perusahaan
target take over
yang berdasarkan atas kriteria-kriteria yang dirumuskan oleh
teori Tobin's Q, kemudian dilanjutkan
dengan pembahasan analisa statistik diskriminan. Penulis tidak mengambil sample dari dua katagori perusahaan
yang benar-benar telah di- take aver dan yang tidak d i-take over tetapi secara purposive mengambil perusahan dari
yang listing di BEJ sampai tahun 2005 untuk dijadikan sample. Sedangkan aspek analisa akuntansi dan aspek lainnya seperti analisa keputusan
untuk melakukan take over, tidak dibahas dalam penelitian ini.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut dan mendalam tentang penerapan penerapan teori Tobin's Q
dalam menilai kriteria perusahaan sebagai target take over dengan analisa
kuantitatip, model yang diperoleh diuji ,layak atau tidak
dijadikan acuan untuk meramalkan perusahaan-perusahaan yang akan menjadi target,selanjutnya sebagai penelitian lanjutan dari
penelitian sebelumnya yang akan
memperbaiki dan mengurangi kekurangan-kekurangan pada penelitian
sebelumnya, diantaranya adalah untuk menguji rasio-rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap
kelayakan target take over.
KAJIAN TEORITIS dan PENGEMBANG AN HIPOITIESIS 1. Pengertian Akuisisi
Defcnisi
akuisisi oleh [AI dalam P5AK no 22 (1995) sebagai berikut, akuisisi adalah penggabungan usaha yang salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquiser), memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree) dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.Dari
terminologi diatas dapat dinyatakan bahwa
akuisisi merupakan pengambil alihan seluruh atau sebagian dari perusahaan lain sehingga perusahaan yang
mengambil alih memiliki ha k kontrol atas
perusahaan yang diambil alih
Istilah akuisisi ini sering digunakan untuk
menggambarkan suatu transaksi
jual-beli perusahaan yang
terjadi antara pembeli dan penjual yang memiliki kebebasan untuk menentukan harga. Si pembeli menghendaki sebagian atau seluruh aktiva yang dimiliki oleh si penjual
tersebut tetapi kadangkaia ada pihak
yang menggunakan istilah "take over" untuk tujuan dan maksud yang sarna seperti akuisisi yang dinyatakan di atas. Istilah take over digunakan untuk menggambarkan apabila dalam transaksi jual-beli pihak penjual bertindak sebagai partisi pa n yang tidak bebas dalam
penentuan harga, umumnya penjual berada pada posisi yang lemah. Kecenderungan ini mempunyai relevansi dengan alasan atau latar belakang pihak penjual
menawarkan perusahaannya, seperti alasan kesulitan likuiditas, beban hutang,
kerugian yang dialami, dan sebagainya.
Bentuk akuisisi dapat d
ibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu : (i). Akuisisi aset merupakan suatu transaksi pembelian atau
pengambil alihan perusahaan dengan
tujuan untuk mendapatkan sebagian atau seluruh aktiva perusahan target. Pengambil alihan aktiva tersebut
direalisasikan melalui instrumen khusus untuk flap aktiva perusahaan. Kewajiban perusahaan tidak dialihkan
kepada pembeli tetapi dapat dialihkan jika tidak ada persetujuan dalam kontrak;
(ii). Akuisisi saham adalah
suatu transaksi pembelian sebagian atau seluruh saham perusahaan target. Proses akuisisi saham ini
bukanlah hal yang mudah dan cukup
menyita waktu apabila perusahaan penjual merupakan perusahaan publik yang dimiliki oleh banyak °rang; (iii).
Merger merupakan kombinasi antara
dua perusahaan atau lebih sesuai dengan ketentuan yangdisyaratkan dalam
undang-undang.Konsekwensi dari merger ini adalah salah satu dari perusahaan secara huk um masih
tetapberdiri,sedangkan perusahaan la innya harus dilikwidasi.Perusahaan yang dipertahankan tersebut tidak hanya
mewarisi aktiva dan kewajiban sendiri tetapi juga mewarisi aktiva dan kewajiban
perusahaan yang dilikwidasi. Sedangkan konsolidasi adalah penggabungan dua perusahaan atau Iebih yang
tunduk pada undang-undang ,dimana
akan timbul suatu perusahaan baru akibat ciari adanya kombinasi atau pengabungan tersebut.
2. Pengertian dan Perhitungan Tobin's Q
James Tobin, ekonom peraih Nobel, telah
merumuskan teori investasi yaitu tarif
investasi (rate
of investment) dengan pendeka tan neraca,
yang harga pasar saham atau market value of a firm dibandingkan dengan nilai aset yang didasarkan pada replacement cost dikurang dengan utang. Rasio ini dikenal dengan nama Tobin's Q atau Q
rasio. Dalam jangka panjang menurut pandangan teori ini, Q rasio akan menuju ke arah 1 yang disebut Equilibrium. Namun, dalam
kenyataannya, dalam jangka panjang rasio ini bcrbeda
secara signifikan dari 1. Bila nilai Q suatu perusahaan lebih dari satu, hal ini
akan menstimulasi investasi. Sebaliknya bib nilai Q kurang dari satu akan mengurangi investasi.
Kim-I-Ienderson (1993), mengutip penelitian-penelitian
terdahulunva, menuturkan bahwa rasio Q dapat dipakai untuk menilai
monopoli perusahaan dan struktur pasar, dan juga untuk menilai kesempa tan akuisisi. Rasio Tobin's Q ini disebut
sebagai salah satu alternatif jenis rasio yang menggunakan pendekatan
harga pasar dengan nilai buku perusahaan (price to book value ratio, P/BV ratio)
seperti yang dikemukakan oleh Damodaran (1996:334). Perbedaan yang jelas antara
rasio Q dengan rasio P/BV
adalah rasio Q mendeskripsikan seluruh perusahaan (total hutang ditambah Modal), bukan
hanya dari sisi ekuitas saja seperti menghitung P/ BV. Secara teoritis
Tobin's Marginal Q berhubungan dengan tarif investasi suatu perusahaan tetapi
pengukuran langsung tarhadap Tobin's marginal Q tidaklah mungkin dilakukan. Untuk hal tersebut
diusulkan Tobin's average Q sebagai proxi untuk marginal Q. Penggunaan average (2 dalam
menerangkan investasi telah didukung oleh Tobin sendiri, dan penggunaan average Q telah banyak
dipakai dalam studi pekerjaan empiris. Chung & Pruitt (1994) mengusulkan suatu
rumus sederhana untuk Tobin's Q yang disebut approksimasisasi Q yaitu:
Approksimasisasi Q = (MVE + PS + Debt)
TA
MVE adalah harga pasar
saham perusahaan dikali jumlah saham yang beredar. PS adalah nilai likuidasi
saham preferen. Debt adalah jumlah nilai buku hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang dan hutang lain-lain.. Nilai buku utang jangka pendek dianggap
sama dengan nilai penggantiannya (replacement value) atau nilai
pasarnya. Nilai buku utang jangka panjang harus dihitung berdasarkan informasi atau
catatan laporan keuangan. Nilai buku utang jangka panjang ini diasumsikan
sama dengan nilai pasarnya. TA adalah nilai buku total aset perusahaan yang dianggap sama dengan
nilai penggantiannya.
Seperti disebutkan di atas, menghitung rumus Tobin's Q orginal tidaklah
mudah karena
Tobin mendasarkan penilaian aset berdasarkan replacement cost (nilai
penggantian) untuk menilai aset perusahaan, sedangkan approksimasisasi Qsecara
sederhana dapat dihitung dengan menggunakan informasi dari laporan keuangan
atau Neraca. Replacement
value atau replacement cost didefinisikan
sebagai uang yang
dikeluarkan untuk membeli kapasitas produksi sekarang dari perusahaan dengan minimum cost dan dengan teknologi modern yang tersedia. Dari pernyataan di atas dapat
dinyatakan bahwa nilai penggantian aset adalah nilai yang dapat mewakili nilai aset yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan harga yang berlaku. Pada prakteknya nilai ini
sangat sulit ditentukan karena begitu banyak aset yang dimiliki perusahaan dan
sangat sulit menentukan nilai penggantian
untuk aset dengan fungsi serupa. Untuk mengatasi
hal tersebut banyak a hli ekonomi dan keuangan dalam prakteknya menggunakan nilai huku dari aset sebagai penganti replacement value.
3. Rasio Keuangan Sebagai
Raglan dari Teknik Analisa Keuangan
Erich A.
Helfert (1996:67) mengatakan bahwa rasio keuangan merupakan suatu alat analisa
keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat
sesuai dengan prirtsip-prinsip akuntansi
yang cliterima umum. Karena angka-angka yang tercantum pada laporan keuangan adalah suatu "skor masa
lalu" dan penerapan serta pemilihan
berbagai metode dan asumsi yang mendasari angka-angka tersebut, ma ka terdapat keterbatasan dan kurang mewakili
basil dan kondisi ekonomi, di
saniping manfaat yang terdapat pada angka-angka tersebut.
Suatu rasio dapat
menghubungkan besaran dengan besaran lainnya. Sebagai contoh, laba bersih terhadap total aset, yaitu
hubungan angka laporan labarugi yaitu laba dengan angka
di neraca yaitu aset, atau kewajiban lancar dengan aset lancar. Namun, manfaat yang sebenarnya dari suatu rasio sangat
ditentukan oleh tujuan spesifik analisa, dan rasio-rasio bukanlah suatu
kriteria yang mutlak Rasio-rasio keuangan yang bermanfaat dapat
menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan
atau kinerja uperasi, dan rnembantu menggambarkan kecenderungan atau tren serta pola perubahan tersebut yang pada akhirnya dapat
menunjukkan kepada analis resiko dan peluang bagi perusahaan yang sedang ditelaah. Tidak ada rasio untuk menilai kinerja perusahaan
yang dapat memberi jawaban mutlak. Setiap
pandangan yang diperoleh bersifat relative karena kondisi dan operasi perusahaan
sangat bervariasi dari satu perusahaan ke
perusahaan lain dan dari satu industri ke industri lain.
4. Penelitian-Penelitian
SebeIumnya
Monroe dan Sirnkowits (1971)
yang dalam penelitiannya menggunakan analisa diskriminan menemukan bahwa
perusahaan target pada umumnya memiliki
P/E rasio yang rendah, deviden Pay out rasio yang kecil, dan pertumbuhan modal jugarendah_ Kim Keeho, Glenn V, Henderson Jr, dan Sharon
Hatten Garrisons (1993)
meneliti mengenai Tobin's Q yang berbeda secara signifikan antara perusahaan dalam lingkungan target dengan perusahaan yang mengambil alih dengan memasukkan perusahaan
yang tidak di-takeover
sebagai pengendali (control Firm). Michael E.Solt dan Meir Statman (1994)
menyimpulkan dari penelitian mereka bahwa terdapat hubungan yang positif antara Tobin's Q dengan nilai pasar modal perusahaan (market value of equity), dan antara Tobin's Q dengan price earning ratio (PIE). Sedangkan Kee H.Ch ung dan Stephen w.Pruitt (1994) menyimpulkan dalam
basil penelitian mereka bahwa rumusTobin's Q dapat
diapproksimasisasi dengan rumus :
Approximate
q (MVE+ PS+ DEBT)/TA
MVE
adalah market
value atau kapitalisasi saham
perusahaan. PS adalah saham preferren yang
beredar. Debt adalah total hutang perusahaan. TA adalah total aset. Dengan demikian, kesulitan untuk menghitung nilai replacement cost untuk aset perusahaan dapat diatasi dengan mengambil angka-angka dari neraca saja. Ksenija Dencic-Mihajlov, dan Ognjen
Radovie (2006), dalam penelitian mereka, mendaftar
para peneliti keuangan yang rnemakai teknik statistik analisa diskriminan (DA), logit, probit, dan general least square (GLS). Mereka menemukan teknik yang paling banyak dan dominan adalah teknik analisa diskriminan dan logit untuk menilai
target take over.
M.S.Surjit Kaur (2002) dalam hasii penelitiannya inendaftar
beberapa rasio-rasio keuangan yang berpengaruh untuk meramalkan akuisisi perusahaan yaitu: (i). Operating Margin (EMT/SALES); (ii). Return On Capital Employee (ROLE) atau
ROE; (iii). Debt-
Equity Ratio
(DER); (iv). Asset Turn Over Ratio (ATO); (v). Current Ratio (CA);
(vi). Cash Flow
to Sales; (vii). EV/EB1TDA; (viii). Market Price To Book Value (MP/ BV).
5. Kerangka
Pemikiran
Menurut
teori Tobin's Q perusahaan yang dapat dijadikan sebagai target take over atau target akuisisi adalah perusahaan yang
mempunyai kriteria nilai Tobin's Q di bawah 1. Sedangkan nilai di atas 1 bu kan
target take over.
Tobin's Q dihitung berdasarkan market value perusahaan dibagi dengan total aktiva perusahaan. Market value perusahaan dihitung berdasarkan harga pasar saham tersehut atau Market Value of Stock ditambah dengan nilai buku dari hutang jangka panjang, hutang jangka pendek, dan hutang
perusahaan lainnva. Sedangkan total aktiva perusahaan dihitung
berdasarkan nilai buku dari seluruh aktiva
perusahaan.
Setelah membedakan perusahaan antara target take over dengan bukan
target take over (nilai 1 untuk
target, dan nilai 0 untuk bukan target) lalu dianahsa dengan analisa diskriminan,atau analisa logit
regressi dengan memasukkan variable
Return on Equity, Total Debt to Equity ,Asset turn Over, Ebit/ Sales ,CA,
OCF/Sales ,MP/Bv, dan Price
Earning Ratio. Hasil analisa diskriminan
mengasilkan Z Score,sedangkan logit regressi menghasilkan model prediksi kemungkinan logit regressi ( logit
regression probability prediction model) maka itu]ah hasil
penelitian ini yang rnembedakan target yang layak dan target yang tak layak.
6. Pengembangart
Hipotesis
Hal: Rasio-rasio keuangan tertentu berpengaruh terhadap
kelayakan target take over. Ha2: Ada perbedaan antara model
yang dibungun dengan data observasi
METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adaIah metode deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif dan analisa
statistik diskriminan atau logit regressi,apahila asumsi yang mendasari analisa
diskriminan terpenuhi,maka analisa
tersebut yang diterapkan,jika tidak maka analisa logit regressi yang diterapkan. Dengan metode tersebut diharapkan
dapat menemukan model yang menggambarkan
secara sistematis dan akurat mengenai perusahaanperusahaan yang layak atau tak layak di-take over.
2. Data dan Sample
penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai dengan tahun 2005. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah dengan pernilihan sample
secara Purposive
sampling dengan pertimbangan kriteria sebagai berikut: (i). Seluruh subsektor atau
jenis ind.ustri yang terdaftar di BEJ dapat menjadi unit sample
diambiI 80-100 perusahaan dan (ii).
Kriteria unit sample tersebut adalah hitungan Rasio Tobin Q yang Q >1 sejumlah 30-40 dan Q< 1 sejumlah 30-40
perusahaan. Berdasarkan sample tersebut
dengan ban tuan kornpu ter dan program SPSS, dibentuk model yang valid,kemudian
diadakan uji kelayakan model dengan mengambil sample atau populasi perusahaan yang sudah ditakeover(post takeover). Dalam Penelitian ini digunakan data sekunder berupa data yang tercantum dalam laporan keuangan tahun 2005. Somber
data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directori (ICMD) tahun 2005 dan Jakarta Stock
Exchange (JSX) 2006-2007.
Analisa Faktor- Faktor Rasta Keuangan Terhadap Peramalan
Torgel TAreover Tahun 2009 1 75
3. V ariabel dan Pengukurannya
Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Dependen
Yang dimaksud dengan variabel
ini adalah nilai Tobin's Q berupa variabel kategori yang bernilai lebih kecil
dari 1,untuk layak target take over diberi simbol 1,
sedangkan lebih besar dari 1 yang tidak layak target take over diberi simbvl U, dan untuk
mendapatkdn nilai Q tersebut dihitung terlebih dahulu dengan rumusTobin'Q yang sudah di-approksimasisasi, Kee 1-I.Chung, Stephen W.Pruitt (1994), yang elemen-elemennya adalah sebagai berikut: (i). harga pasar
saham perusahaan, dalam satuan
rasio; (ii). nilai hutang perusahaan, dalam satuan rasio; (iii). harga pasar perusahan, daiam
satuan rasio; dan (iv). nilai perusahaan diukur dengan rasio Tobin's Q, dalam satuan rasio
2. Variable Independen
Yang
merupakan elemen-elemen variabel ini adalah (i). DER yaitu total Debt To Equity, perbandingan total hutang dengan
total modal, dalam satuan rasiol (ii). ROE, Return to Equty, yaitu perbandingan antara Net Income dengan
total modal, dalam satuan rasiol
(iii). Asset turn Over yaitu perbandingan antara Sales dengan total aset dalam satuan rasiol (iv). Ebit to Sales yaitu
perbandingan antara Earning before tax
dengan sales, dalam satuan rasio; (v). Current rasio yaitu total aset lancar dibandingkan dengan
utang lancar di neraca, dalam satuan
rasio; (vi). OCF /Sales yaitu operating cash flow terhadap penjualan dalam satuan rasio. Rasio ini juga dapat
diwakili oleh rasio EBITDA to SALES; (vii). P/ BV yaitu Market Price di pasar
to Book value dalam satuan rasio; (viii). Price Earning Ratio yaitu perbandingan antara harga saham di pasar
dengan Earning (net income) dengan
satuan rasio.
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1
Variable dan Pcngukurannya
Variable dan Pcngukurannya
NO
|
'r
ariatol clan
Similml
|
JelliS Variahel
|
Ketrrangan/Pvngukuraniltumus.
|
Skala
|
I.
|
Q ' /
|
I Iependen
K:ttegorial |
Rasto Q MV l'irturf
A, nilai
perusahaan dibagi
total aset,
|
Rasio
|
|
Q < 1
|
Dependen
Kategoriat |
Rasio Q MV I'
irmir A, nilat
perusahaan dibagi
total aset.
|
Ra!,,io
|
3.
|
DIR
|
lode pende n
|
17ER- 1)/:BI/EQUITY Rasta,
perbandingan total utang dengan total modal sendin,
|
Russet,
|
4.
|
ROE
|
I tidependell
|
ROE - Net Int.a/merFotal
stockholder
equity.
|
Rasio
|
5.
|
•
Isse t 'Turn tivcr
(SALES/TA]
|
l nde pen& n
|
SALESITA ,yaitu perbandmgan antata hasil
pernualan dengan total wig:L. yaitu ukuran
etekuntas peltpunaan aset. Perbandingan :Hausa Saba sebelum pajal. dan butma dengan
nerd ualan._
|
Ra.,,to
|
6.
|
EMT/SALES
|
Ilidepe;xlen
|
||
7•
|
f'1..RRI,,N-1. RASIO
ft 'A'CL)
|
Independen
|
CA:CL Perbandinean
antara eurretu
asset dengan current
liabilities
|
Rosio
|
R
|
OPERATING
I !ASH FLOW to
SALES
i OCF/SA L ES)
|
Independen
|
OCFSALES -
perbandinean antara ka, operasi dengan
peujualan atau •BITRA Elmgan Penjualan
|
Rasio
|
|
MARKET PRICE to
HOOK VALUE [P,113V)
|
Independen
|
P.'BV perhandingan antara harga
pasar
saham per lembar closing price dengan nilai bukunya
(total stock holder equity dibagi outstanding share)
|
Rasio
|
lo.
|
PRICE EARNING
R,ATI(7 I, P.E. )
|
lndependen
|
1'.1: - Perbandingan
antara harga sahant per lembar dengan
Earning per lumbar(I•PS).
|
|
4. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel terdiri daft
1. Total harga pasar saham
adalah harga saham yang berlaku di pasar sekunder sekuritas pada akhir penutupan perdagangan pada saat yang ditetapkan dikali dengan jumlah saham yang
beredar atau discbut juga
Market
Capitalizations.
2. Nilai hutang perusahaan adalah nilai yang dihit
ung berdasrkan nilai buku hutang jangka
pendek ditarnbah nilai hutang jangka panjang dan nilai buku hutang lainnya.
3. Harp pasar perusahaan
adalah harga yang dihitung berdasarkan harga pasar saham dan nilai hutang perusahaan.
4. Nilai Perusahaan adalah
nilai perusahaan yang dinyatakan dalam satuan keuangan yang• mencerminkan harga perusahaan seharusnya dengan
asumsi bila terjadi
likuidasi. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan ini dihitung dengan menggunakan rasio Tobin's Q.
5. Total Debt to Total Equ ty adalah rasio perbandingan antara Total hutang dengan Total Stockholder's Equity. Hal ini
menunjukkan seberapa besar jumlah
modal acing (Mang) dibandingkan modal sendiri dalam memhiayai perusahaan.
6.
Asset Turn Over adalah rasio perbandingan antara penjualan
dengan total asset. Rasio ini mengukur
efisiensi dan efektivitas manajemen dalam penggunaan aset untuk menghasilkan
earning.
7.
Ebit to total sales adalah rasio perbandingan antara laba sebeium
pajak dengan total penjualan.
Rasio ini mengukur seberapa besar laba schelum pajak yang dihasilkan oleh penjualan.
8.
Current rasio adalah perbandingan antara aset lancar dengan u
tang lancar. Rasio ini mengukur modal
kerja dan seberapa kali aset lancar menu tupi utang lancar.
9.
Operating rash flow to total sales
mengukur besarnya cash
operasi dibandingkan dengan total penjualan. Cash
operasi dilaporkan di Laporan Arus Kas,
bagian aktivitas operasi Menurut Wild(2007) dan Damodaran(1996), rasio ini dapat diwakili oleh Ebitda To sales.Da lam peneltian ini CFO to Sales berarti ESITDA to SALES.
10,
Return on Equity adalah rasio antara net
income dengan Total Stockholder's Equity. Hal ini menunjukkan seberapa besar basil yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan sumber modal
sendiri.
11. Price Earning Rasio
adalah rasio antara harga pasar saham dengan earning (net income), dapat juga diartikan sebagai
tingkat kembalian dalam waktu (pay back).
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder, yaitu data yang akan penulis peroleh dari hasil publikasi
laporan keuangan perusahaan yang diteliti, balk yang berasal dari perusahaan sendiri maupun yang berasal
dari institusi lain, dan harga
saham perusahaan yang dipublikasi oleh Bursa Efek Jakarta maupun biro riset lainnya. Data
perusahaan berupa pengambilan sample perusahaan secara acak dan purposive yang terdaftar di BEJ pada akhir
tahun 2005 sejumlah 80 perusahaan,
dari 80 perusahaan tersebut dihitung rasio Q nya, lalu diklasifikasi menjadi dua bagian, yaitu yang lebih besar dari
satu dan yang lebih kecil dari satu.
178 Media Riset Akuntansi, Auditing dan
inforrnasi, Vo1,8 No.2, Agustus 2008: 167 -191
6. Metode pengolahan dan Analisa Data
Langkah-langkah atatipun tahapan-tahapan yang
digunakan untuk menganalisa data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Menghitung
harga pasar saham yang beredar(kapitalisasi pasar): MARKET KA PITALISASI = HPS X JS
HPS: Harga pasar saham
JS: Jumlah saham yang
beredar
2. Menghitung harga pasar
hutang perusahaan:
N1LAI BUKUHUTANG(BV of DEBT) =ST+ LT+ OL ST: Short Term Liabilities
LT: Long Term
Liabilities
OL: Other
Liabilties,bila ada
3. Menghitung harga pasar
perusahaan:
MV of Firm = MV of Stock + BV of Debt MV of Firm: Market value perusahaan
MV of Stock: Market value saham
BV of Debt: Nilai buku hutang perusahaan
4. Menghitung nilai
perusahaan-perusahaan dengan Rumus Tobin's Q:
MV
TOBIN'S Q ---------------------
TA
MV= Harga pasar perusahaan
TA = Total Asset perusahaan
5 Menghitung Rasio-Rasio Keuangan Sebagai Variabel Bebas
6.
Analisa Data Statistik Deskriptif, yaitu rata-rata, standar deviasi,
varian, covarian, termasuk uji
normalitas data, uji canonical correlation untuk variabel independen dengan bantuan program SPSS.
7.
Analisa Statistik Inferensia, yaitu menguji ketepatan atau kelayakan
model,menguji hipotesis pengaruh variable bebas terhadap variable dependen.
8.
Menguji model yang didapat dengan rnemasukkan angka-angka variabel pembeda (ROE, DIE, ATO, EBIT/SALES, CR,
OCF/SALES, P/BV, PER) Perusahaan Yang Telah
Di-take over ke dalam Model untuk Menguji Ketepatan Klasifikasi dan Peramaian dengan sample perusahaan yang telah ditakeover, dengan cara membuat atau
menghitung : (I). Kemungkinan kelayakan takeover dengan
model; (ii). Kemungkinan kelayakan takeover dengan
Tobin Q; (iii). Memperbandingkan antara ROE dengan PBV,untuk mengetahui undervalue atau overvalue; (iv).
Mengintegrasikan analisa no 1.2,3;
dan (v). Menyimpulkan hasil klasifikasi berdasarkan no 4.
HASID dan
PEMBAHASAN
1. Statistik
Deskriptif
Dari populasi perusahaan
yang terdaftar di BE] dipilih secara acak 80 perusahaan
sebagai sample yang telah terpilih lalu dihitung rasio Q-nya, yaitu sejumlah 40 perusahaan Q-nya < 1 dan 40
perusahaan Q-nya > 1. Dari ke 80 perusahaan tersehut dihitung
statistik deskriptif variabel-variabel yang hendak diteliti dan ditest kenormaian distrihusinya. Berdasarkan hasil olah
data oleh program Spss diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 2.
Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif
|
N
|
Minimum
|
Maximum
|
Mean
|
Std. Deviation
|
DEBT
to EQUITY
RETURN to EQUITY
SALES to TOTAL ASSET EBIT TO SALES
CURRENT RATIO
EBITDA(CF0) to SALES PRICE TO BV
PRICE
EARNING
RATIO Valid N (listwise) |
80
80
80
80
80
80 80 80 80
|
-14,355
-,730
,059
-,805
,137
-,758
-2,830 -71,980 |
10,570
1,360
15,887
,752
28,220
,813
15,010 74,820 |
1,05084
,11335
1,27956
,07068
2,47739
,08790
1,61472 10,02812 |
2,779880
,267284
1,844307
. ,164971
3,429498
,188668
2,331748 20,238180 |
Tabel
3.
Tests of Normality
Tests of Normality
|
Kolmogoroy-smirnov(a)
|
Shapiro-Wilk
|
||||
|
Statistic
|
df
|
Sig.
|
Statistic
|
df
|
Sig,
|
DEBT TO EQUITY
|
,306
|
80
|
,000
|
,658
|
80
|
,000
|
RETURN TO EQUITY
|
,189
|
80
|
,000
|
,825
|
80
|
,000
|
SALES TO T.A
|
,274
|
80
|
,000
|
,387
|
80
|
,000
|
EBIT TO SALES
|
,171
|
80
|
,000
|
,799
|
80
|
,000
|
CURRENT RATIO
|
,248
|
80
|
,000
|
,484
|
80
|
,000
|
EBITDA TO SALES
|
,149
|
80
|
,000
|
,850
|
80
|
,000
|
PRICE TO BV
|
,208
|
80
|
,000
|
,727
|
80
|
,000
|
PRICE EARNING
RATIO
|
,144
|
80
|
,000
|
,881
|
80
|
,000
|
U i normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov memberikan hasil
pengujian yang disajikan pada tabel 3, yaitu variable DER, ROE, SALES to TOTAL ASSET, EBIT to SALES, CURRENT RATIO, PRICE
to BOOKVALUE, EBITDA to SALES, dan
PRICE EARNING RATIO tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.
Group Statistics
Group Statistics
KELAYAKAN
|
Std.
Mean I. Deviation Valid N (lis-twise)
|
|||
|
LUnweighted
|
I
Weighted
|
||
LAYAK DEBT to EQUITY
RETURN to
EQUITY
SALES to T.A
HIT TO SALES CURRENT
RATIO EBITDA TO SALES PRICE TO SV
PRICE EARNING
RATIO
|
1,65950
.00904
1.09157
.04152
2,72171 .08798 ,65700
11,95250
|
1,825417
.168694 ,977609 ,065095 4,464898 r144663 ,404622
19,327384
|
40
40 40 40 413 40 40
40
|
40,000
40,000 40,000
40,000 40,000 40,000 40,000
40,0130
|
TIOAK LAYAK DEBT to EQUITY
RETURN to
EQUITY
SALES to TA
HOT TO SALES
CURRENT
RATIO EBITDA TO SALES PRICE TO BV
PRICE EARNING
RATIO
|
,44218
21767
1,46756 .09984
2,23306 ,08781 2,57244
8,09375
|
3,398615
r306490
2,440738 ,221692
1,940800 ,726223 2,994713
21,176561
|
40
40
40 40 40 40 40
40
|
40,000
40,000
40,000
40,000 40,000 40,000 40,000
40,000
|
Total DEBT to EQUITY
RETURN to
EQUITY
SALES to T.A EBIT TO SALTS CURRENT RATIO EBITDA TO SALES PRICE
TO NV PRICE EARNING
RATIO
|
i3O5094
41335
1,27956 ,07068 2,47739
,08790 1,81472
10,02813
|
2,779880
.267284
1,844307 ,164971 3,429498
.188668
2,331748
20,238190
|
80
80
80 MI 80 80 BO
80
|
50,000
80,000
80,000 90,000 80,000 80,000
80,000 80,000
|
Dari Label 2 dan 4 terlihat bahwa Variable Debt to
Equity, Return to Equity, serta Price
To Book Value mcmpunyai
perbedaan yang besar antara kelompok yang layak lake over dengan yang tidak layak. Akan tetapi setelah
diadakan uji perbedaan menurut Box's Test of Equality of Covariance
Matrices, yaitu log Determinant dan Test Results, has ilnya menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok layak dengan tidak layak.
Hal tersebut terlihat pada tabel 5 yang jarak
perbedaan antara kelompok layak dengan
tidak layak sangat besar
yaitu -5.395 dengan -0.172. Scharusnya angka ini harnpir sama. Hasii Test Results pada tabel 6
menunjukkan bahwa nilai F sebesar 38.133 dan signifikansi 0.000 di bawah 0,05. Ini menunjukkan bahwa matric variance covariance berbeda, seharusnya dalam asumsi analisa
diskriminan matrik variance
covariance harus sama.
Tabel 5.
Log Determinants
Log Determinants
KELAYAKAN
|
Rank
|
Log
Determinant |
LAYAK
TIDAK LAYAK
Pooled within-
groups |
2
2
2
|
-5,395
-,172
-1,275
|
Tabel
6.
Test Results
Test Results
Berdasarkan kedua hal tersebut di atas, maka
analisa-analisa diskriminan tidak dapat
diterapkan karena dikhawatirkan fungsi diskriminan yang dibangun dengan pelonggaran asurnsinya akan
menghasilkan peramalan yang tidak
valid. Sebagai alternatif, analisa statistik untuk permasalahan penelitian ini dapat diganti dengan analisa Logistik
Regression, yang menu rut para ahli statistik
dapat menggantikan analisa diskriminan dengan hasil yang tidak jauh berheda dengan analisa diskriminan. Dalam Logistik
Regression ,asumsi Normalitas tidak
diperlukan dalam variabel bebasnya.Dalam penelitian ini logit regressi yang diterapkan adalah metode Forward conditional ,bukan dengan metode en ter,karena tidak
signifikan untuk semua hasilnya.
2. Statistik Inferensi
Hasil output statistik SPSS untuk model
Logistik Regression tertera pada tabel, 7, 8, dan 910,11 berikut ini.
Tabel 7.
Variables in the Equation
Variables in the Equation
|
B
Lower
|
S.E.
Upper |
Wald
Lower |
di
Upper |
Srg Lower
|
Exp(B)
Upper |
95,0%
C.1.for
|
EXP(B) Upper
|
Lower
|
||||||||
Step PBV
|
-.901
|
.264
|
11.628
|
'
|
.001
|
.406
|
.242
|
682
|
1(a)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Constant
|
1,187
|
.396
|
8,968
|
|
.003
|
3,277
|
|
|
Step ROE
|
-5,919
|
1,757
|
11,350
|
1
|
.001
|
.003
|
.000
|
.084
|
2(b)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PBV
|
-1,274
|
.364
|
12,261
|
1
|
,000
|
.280
|
,137
|
.571
|
Constant
|
2,094
|
.531
|
15,535
|
1
|
.000
|
8,119
|
|
|
Step DER
|
,650
|
.312
|
4.340
|
1
|
,037
|
1,916
|
1,039
|
3,532
|
3(c)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ROE
|
-4.693
|
1.826
|
6.606
|
1
|
.010
|
.009
|
.000
|
.328
|
PBV
|
-1.704
|
,447
|
14.544
|
1
|
.000
|
,182
|
.076
|
.437
|
Consianl
|
1,779
|
.565
|
9.912
|
1
|
,002
|
5,924
|
|
|
Slap DER
|
,730
|
.368
|
3.924
|
1
|
,048
|
2,075
|
1.008
|
4.271
|
4(cfy
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ROE
|
-4.960
|
2.853
|
3,023
|
1
|
,082
|
.007
|
,0013
|
1.880
|
CFOSALES
|
6.333
|
3.231
|
3.443
|
1
|
,05C
|
582.877
|
1.001
|
316450.741
|
PBV
|
-2,421
|
.684
|
12,529
|
1
|
.000
|
.089
|
.023
|
.339
|
Constant
|
1.782
|
.599
|
8.847
|
1
|
.003
|
5.941
|
|
|
a Variable(s) entered on
step 1: PEN
b Variable(s) et-darer] on step 2: ROE
c Variable(s) entered on
slap 3: DER.
d Vadablets) entered on step 4: CFOSALES.
Tabel 8
Omnibus Tests of Mode! Coefficients
|
Chi-square
|
df
|
Sig.
|
Step 1 Step
|
22,562
|
1
|
000
|
Block
|
22,562
|
1
|
,000
|
Model I
|
22,562
|
1
|
,000
|
Step 2 Step
|
19,777
|
1
|
,000
|
Block
|
42,339
|
2
|
,000
|
Model
|
42,339
|
2
|
,000
|
Step
3 Step
|
8,772
|
1
|
,003
|
Block
|
51,111
|
3
|
.000
|
Model
|
51,111
|
3
|
.000
|
Step
4 Step
|
5,811
|
1
|
,016
|
Block
|
56,922
|
4
|
,000
|
Model
|
56,922
|
4
|
,000
|
Pengujian secara simultan dengan Omnibus Test of Model Coeficiens
dengan Hipotesis sebagai berikut :
Hol : b7 ,b2, b3,b4 = 0 atau DER, ROE,
CFOSALES,PBV secara simultan tidak berpengaruh terhadap
kelayakan takeover
lIa I : bl, b2 ,b3 ,b4 "` 0 atau DER , ROE ,
CFOSALES, PI3V secara simultan berpengaruh
terhadap kelayakan takeover.
iika Sigitikansi > a 0,05 ,maka Ho diterirna, Ha ditolak
Aka Signitikansi <a 0,05 ,rnaka Ho ditoiak ,Ha
diterima
Hasil Omnibus test of model coefisiens Label 8 (pengujian simultan) menunjukkan bahwa dengan clii square = 56,922 dan df =4 dengan tigkat signifikansi sebesar 0,000 ( Sig < 0,05)
,hal ini berarti Ho ditoiak Ha diterima yaitudapat disimpulkanbahwa variable- variable DER, ROE, CFOSA LES ,
PBV secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kelayakan takeover.
Tabel 9. iteration History
Iteration
|
-2 Log
likelihood |
Coefficients
|
|
Constant
|
Constant
|
Step 0 1
|
110,904
|
,000
|
Tabel 10. Model Summa:'
Step
|
-2 Log
likelihood |
Cox &
Snail R Sguare |
Nagelkerke
R Square |
1
2
3
4
|
88,342(a) 68,565(b) 59,793(b) 53,982(c)
|
,246 ,411 ,472 ,509
|
,328 ,548 ,629 ,679
|
Tabel 11. Homier and
Lemeshow Test
Step
|
Chi-
square |
df Sig.
|
|
1
|
36,635
|
8
|
,000
|
2
|
11,830
|
8
|
,159
|
3
|
9,780
|
8
|
,281
|
4
|
9,304
|
8 i ,317
|
Dar'
tabel 9 dapat dilihat Bari nilai statistick -2LogL, yaitu tanpa variabel hanya k -mstanta
saja sebesar 110,904 setelah dimasukkan 4 variabel baru maka nilai -2LogL turun menjadi 53,982 (lihat tabel
10) atau terjadi penurunansebesar 56,922. Penurunan ini signifikan atau dapat
dibandingkan dengan tabel Critical value of The T Distribution untuk alpha = 0,05 dengan df 4 didapat angka 2,776, rich karena angka 53,982 lebih besar dari tabel
maka dapat dikatakan selisih penurunan
-2LogL signifikan.
Hal ini berarti penambahan
variable independent DER, ROE, CFOSALES, ITV
kedalam model memberhaiki model fit. Dari tabel 10 Model Summary didapat nilai Cox dan Smell's R square 0,509 dan Nagelkerke R
square 0,679.Angka ini dapat diinterpretasikan seperti nilai R square(coefisien determinasi) pada multiple regression, yaitu yariabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independent sebesar 50,9 % untuk Sn ell' S dan 67,9% untuk Nagelkerke,sedangkan sisanya dijelaskan oleh variable atau
faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam
model.
Pengujian model fit yang terakhir adalah dengan Hosmer & Lemeshow's yang
meng-uji hipotesis nol bahwa data empiris cocok dengan dengan model. Hipotesa untuk menilai model adalah(Gozali
2005), sebagai berikut: H02 : Tidak ada perbedaan
model yang dibangun dengan data
observasi(model fit dengan data).
Hat : Ada perbedaan antra
model yang dibangun dengan data observasi(model tidak fit dengan data).
Jika Hos7ner&Lemeshow's> 0,05 terima HO atau model fit dengan data ,atau
jika Chi square dengan df 8 < 15,5073 terima HO,sebaliknya jika Hosmer&Lemeshow's < 0,05 tolak HO atau
model tidak fit dengan data,atau jika Chi
square dengan df 8 >15,5073
tolak HO .Dar{ Label 11 terlihat nilai Oil square adalah 9,304 dan signifikan 0,317.Hal ini berarti gagal menolak
H02(terima H02),berari tolak Hat,
atau model sudah sesuai dengais data.Dengan demikian implikasi hipotesa alternatif dua penelitian ini
yaitu : model yang dibangun tidak
dapat digunakan untuk meramalkan target takeover ditolak, artinya model yang dibangun dapat digunakan untuk meramal
target take over.
Tabel 12
Classification Table(a)
Classification Table(a)
Observed
|
|
Predicted
|
||
KELAYAKAN
|
Percentage Correct
|
|||
LAYAK
|
TIDAK LAYAK
|
LAYAK
|
||
Step
1 KELAYAKAN
|
TIDAK LAYAK
|
29
|
11
|
72.5
|
|
LAYAK
|
1
|
39
|
97,5
|
Overall
Percentage
|
|
|
|
85.0
|
Step
2 KELAYAKAN
|
TIDAK LAYAK
|
32
|
8
|
80
|
|
LAYAK
|
5
|
35
|
87,5
|
Overall
Percentage
|
|
|
|
_83,8
|
Step 3 KELAYAKAN
|
TIDAK LAYAK
|
33
|
7
|
82,5
|
|
LAYAK
|
3
|
37
|
92,5
|
Overall Percentage
|
|
|
|
87,5
|
Step 4 KELAYAKAN
|
TIDAK LAYAK
|
33
|
7
|
82,5
|
|
LAYAK
|
2
|
38
|
95,0
|
Overall Percentage
|
|
|
|
88,8
|
a The cut value is .500
Tabel 12
yaitu tabel klassifikasi adalah untuk menilai estimasi yang benar (correct) dan yang sa lah (incorrect).Pada
step 4 menurut prediksi
yang tidak iayak 33,sedangkan menurut
observasi 40 ketepatan klassifikasi 33/40= 82,5 %. Menurut prediksi yang layak 38
perusahaan,menurut observasi 40 perusahaan ketepa tan klassifikasi 38/40= 95%.Secara keseluruhan ketepatan
klassifikasi clalah 88,8%.
3. Interpretasi Model
Dari persamaan logistik
regression dapat dilihat bahwa log odd perusahaan tidak layak untuk di take over dipengaruhi oleh rasio-rasio DER,ROE CFOSALES,PBV,apabila seluruh variable ini dianggap
0 ,maka nilai ramalan dugaan peluang logit Z adalah setelah diselesaikan diperoleh
odd kelayakan 5,94172,artinya
probabilitas untuk perusahaan yang layak takeover adalah jika variable-variable tersebut = 1 maka
1,464,setelah diselesaikan diperoleh odd
4,3232 atau kecenderungannya untuk layak ditakeover sebesar 4,3232,sedangkan probabilitasnya adalah ,analisa
selanjutnya dimana DER dan CFOSALES mempunyai pengaruh positip artinya
apabila ROE dan PBV dianggap konstan,DER
dan CFOSALES naik satu unit akanmenaikkan log odd kelayakan takover dengan faktor masing-masing 0,73
x 1 dan 6,333 x 1,maka log odd layak
akan naik yang berarti prediksi peluangnya ditakeover akan naik,ini berarti solvabilitas yang tinggi dan cash
flow opera si yang tinggi menyebabkan
kemungkinan atau peluang layak take over menjadi besar.Sedangkan ROE dan PBV mempunyai pengaruh negatip artinya apabila DER dan CFOSALES dianggap konstan ROE dan PBV naik
satu unit akan menurunkan log odds
kelayakan takeover,maka odd perusahaan iayak untuk ditake over akan turun,dengan demikian
probabilitas ditakeover jugs turun,artinya
kemungkinan di take over Iced] karena perusahaan mempunyai profitabilitas atau tingkat pengembalian modal yang
relatip tinggi dan harga pasar saham
yang relative tinggi dibanding nilai hukunya,pengaruh simultan faktor-faktor
atau variable dapat dilihat dari hasil prediksi probaliltas output SPSS, sehagai contoh P.T Ansuransi Binadana
mempunyai In odds sebesar - 0,5331
sedangkan oddsnya 0,5867 berarti prediksi prohahilitasnya adalah layak ditakeover.
Hasil
penelitian ini mendukung penelitian sebe]umnya (Ms Surjit Kaur: 2002) yang menemukan 8 rasio yang berpengaruh
terhadap kelayakan take over ,sedangkan penelitian
ini menemukan hanya 4 rasio yang berpengaruh terhadap kelayakan take over,yaitu DER dan CFOSALES yang berpengaruh positip,ROE dan PBV yang berpengaruh negatip„
4. Uji Post Model
Pada tahun 2006 ,2007 dan awal 2008 perusahaan
-perusahaan yang di take over sebanyak 13
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yaitu:
Tahel
13.
Perusahaan yang telah di Takeover
N o
|
Narna
Perusahaa n
|
Predilc.si
Peluang(Pi) Layak/Tida k Layak
|
DER
|
ROE
|
CFO/SALE S
|
PBV
|
PBV/RO E
|
Rash)
TobinQ
Layakaida
k Layak
|
I
|
BAT
|
0,64./L
|
0,6367
|
0,046
|
0,078
|
1,2
|
25,07
|
Tidak
|
|
Indonesia
|
|
|
2
|
|
|
|
I.ayak
|
2
|
A ns
uransi
|
0,63/L
|
1,05
|
-0,079
|
-0,1012
|
0,73
|
-9,24
|
r Layak
|
|
Bina Dana
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Anhui'
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Elm
|
0/T
|
1,55
|
0,52
|
0,1746
|
8.53
|
16,40
|
Tidak Layak
|
|
Satnpuma
|
|
|
|
|
|
|
|
|
•
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Cahaya
|
0,61/L.
|
0,85
|
-0,120
|
-0,0181
|
1
|
-8.33
|
Layak
|
|
Kalhar*
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Bank
|
1./L
|
9,0569
|
10,32
|
0,1377
|
1,01
|
0,185
|
Tidak
|
|
NISP
|
|
|
|
|
|
|
Layak
|
6
|
Bank
|
1./L
|
19,270
|
4,21
|
0,03067
|
2,75
|
0,6532
|
Tidak
|
|
An ha
|
|
6
|
|
|
|
|
I.ayak
|
|
Grails
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Sarasa
|
0,00035/1
|
1,46
|
0,166
|
0,1862
|
4,61
|
27,654
|
Tidak
|
|
Nugraha*
|
|
|
7
|
|
|
|
layak
|
8
|
Chanren
|
0.391'.
|
3,125
|
0,064
|
0,049
|
0.7
|
10,80
|
Layak
|
|
Phokpan
|
|
|
8
|
|
|
|
|
9
|
Unilever*
|
11/T
|
0,763
|
0,66
|
0,0864
|
15,0
|
22,74
|
Tidak
|
|
|
|
|
|
|
1
|
|
Layak
|
10
|
Lippe
|
0.7355/L.,
|
1,21
|
0,133
|
0,3234
|
1.91
|
14,32
|
Tidak
|
|
Karawaci
|
|
|
3
|
|
|
|
Layak
|
11
|
Hanson
|
0,000/1.
|
1,36
|
4,53
|
-0,044
|
0,41
|
-0,090
|
Layak
|
|
Energi
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
1..tintion
|
0.00907
|
1,3132
|
0,303
|
0,1607
|
2,87
|
9,45
|
Tidak
|
|
Suniaire
|
|
|
7
|
|
|
|
Layak
|
13
|
Sanex
|
0.80891L
|
0,27
|
-0,07
|
-0,0434
|
0,26
|
-3,714
|
Layak
|
|
Qianjiang*
|
|
|
|
|
|
|
|
*Terrnasuk sample penelitian ini.
Damodaran
menyebutk.an(Damodaran 1996:335) bahwa banyak penelitian belakangan ini yang mengatakan bahwa rasio Tobin Q yang rendah yaitu
kurang dari sate menyatakan suatu undervalue atau perusahaan yang dikelola
kurang professional yang mana hal tersebut lebih disukai untuk diamhil aiih(fake over),dari tabeI 13 terlihat
prediksi peluang untuk ditake over menunjukan pada
umumnya
proba bilitas diatas 50% indikasi untuk ditakeover ,dari 13 perusahaan yang nyata ditakeover terlihat 7
perusahaan mempunyai probability diatas 50% dengan demikian ketepatan
klassifikasi aktual model adalah 7/ 13=53,84% ,dengan rasio rasio Tobin Q ada 8 perusahaan yang tak layak
takeover tapi nyatanya ditakeover dan 5 perusahaan yang sesuai dengan rasio
Tobin Q dengan demikian
ketepatan klassifikasi dengan Tobin Q adalah 5/13 =38,46% dengan demikian ketepatan klassifikasiaktual
model lebih tinggi dari ketepatan klassifikasi aktual rasio Tobin, demikian juga overvalue atau undervalue
suatu perusahaan dapat juga
dilihat dari perbandingan antara ROE yang rendah dengan PBV
yang tinggi mengindikasikan Overvalue,sedangkan ROE yang tinggi tapi PBV yang rendah mengindikasikan
undervalue.Analisa lebih lanjut terhadap PBV dapat dilihat dengan rnemperba nd
ingkan antara rasio Q dengan PBV perusahaan-perusahaan yang tidak layak
takeover u rn un inya mempunyai PBV
yang lebih besar dari satu hal ini telah sesuai dengan teori Tobin yang menyatakan Q > 1 tidak layak takeover dan
secara teoritis(Damodaran 1996 ) rasio
Tobin Q merupakan variasi dari PBV.Analisa untuk DER menyatakan bahwa
analisa struktur modal dinyatakan dengan ukuran solvabilitas yaitu perbandingan antara total utang dengan modal
sendiri atau perbandingan antara total
utang dengan total asset atau antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini menunjukkan
perusahaan lebih banyak didanai oieh
dana pinjaman, dan hal tersebut akan menyebablcan tingginya kewajiban untuk
membayar bunga dan juga pokoknya yang pada akhirnya mengurangi arus kas yang tersedia dari operasi, dalam jangka
panjang perusahaan seperti ini akan
mengalami kesulitan atau tekanan dalam keuangan (financial distress),dalam
hal ini perusahaan seperti inilah yang banyak diminati oleh perusahaan -perusahaan pengambil alih(aquiring
firm),sedangkan analisa terhadap CFO
to Sales yang bertanda positip adalah bahwa perusahaan pengakuisisi akan lebih tertarik kepada perusahaan
yang mem punya cash flow yang besar dibanding dengan perusahaan target
yang mempunyai cash flow yang rend ah,hat
ini mendukung, teori yang ada,Myers(1983) seperti yang dikutip oleh Rees(1990:372-373), dalarn penelitian ini
tercermin dari tanda persamaan model yang positip yang mencerrninkan
makin tinggi rasio DER dan CFO/SALES makin besar
probabilitas untuk layak ditakeover.
5. S1MPU LAN ,KETERBATASAN dan SARAN
5.I.Simpulan
Dari
hasil olah data, analisa dan pembahasan di Bab IV laporan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
berikut: (i). Analisa dengan menggunakan statistik diskriminan tidak dapat dilakukan
karena asumsi-asumsi yang tidak mcndukung,sebagai gantinya maka diterapkan logit
regressiDengan derrulcian antara analisa diskriminan dan logit regresi dapat saling menggantikan tergantung situasi dan kondisinya
dan asumsi yang mendukungnya; (ii).
Dengan logistik
regression didapatkan model yang telah ditest validitasnya dan hipotesis penelitian ini dapat dibuktikan
yaitu rasio-rasio tertentu( dalam hal ini didapat rasio DER,ROE,CFO/SALES,P B V)
berpengaruh dan dapat merainalkan target takeover perusahaan; (iii). Model logit peluang
pendugaan (prediction probability.) untuk keiayakan dapat diduga,
sedangkan peluang logistik kumulatif di
peroleh melalui: Cut of Value 50 % dapat di duga dan diklassifikasikan suatu perusahaan akan layak atau tidak layak
ditakeover; (iv). Rasio DER dan
CFO/SALES mempunyai tanda positip dalam persamaan probabilitas logit regresi yang berarti
memperbesarprobabilitas Iayak takeover atau terdapat hubungan positip
antara DER dan CFO/Sales dengan rasio Tobin Q
,sedangkan ROE dan PBV mempunyai tanda negatip dalam persamaan logit regresi yang berarti memperkecil
kemungkinan untuk layak ditakeover atau terdapat hubungan negatip antara
ROE dan PBV dengan rasio Tobin Q; ( v).
Tingkat ketepatan klassifikasi model adalah 88,8%,sedangkan uji atas model untuk kenyataan yang sebenarnya(Post hoc sample ) di takeover satu tahun kedepan
ada 13 perusahaan, 7 perusahaan layak takeover sesuai dengan Tobin Q dan model ,sedangkan
6 perusahaan adalah
tidak Iayak takeover tapi kenyataannya ditakeover ,ketepatan klasifikasi aktual adalah
7/13=53,84%; (vi). Dalampenelitian ini ditemukan bahwa prediksi probability yang besar untuk
ditakeover (layak) adalah searah searah
dengan rasio Tobin Q yang lebih kecil dari satu yaitu Iayak takeover,sedangkan prediksi probability yang
kecil untuk takeover searah dengsan
rasio Tobin Q yang lebih besar dar-i satu .Artinya penelitian ini mendu kung atau sesuai dengan Teori Rasio Tobin Q bahwa Q
>1 tidak layak takeover
dimana P < 50% ,sedangkan Q< 1 layak takeover dimana P > 50%.
5.2.Keterbatasan
Keterbatasan
dalam penelitian ini adalah : (1). Walaupun cash flow operating to sales dapat digantikan
sepenuhnya oleh Ebitda to Sales , penulis helum puas atas model yang
dihasilkan oleh penelitian ini; (ii). Variable indeperiden awal dalam penelitian ini adalah 8 variable, yang
muncul dalam model hanya 4 variable
yang signifikan; dan (iii). Analisa dan pembahasan masih terlalu sederhana,belum menyentuh secara mendalam Iandasan
teoritis berdasarkan penelitian
penelitian sebelumnya sebab sebab motivasi takeover.
Saran
Saran dalam penelitian ini
adalah: Rasio -Rasio keuangan dari
model
hasil penelitian ini dapat di pergunakan untuk
menilai kemungkinan target takeover,disamping
rasio Tobin Q secara bersarna-sama; (ii). Logistik Regresi dapat dipakai untuk alat analisa statistik
target takeover menggantikan analisa diskriminan yang ketat terhadap penerapan
asumsi; dan (iii). Untuk penelitian selanjutnya,peneliti dapat menambah variable-variable lain yang dapat menjelaskan lebih luas sebab-sebab dan motivasi
takeover.
DAFTAR PUSTAKA
Chung,Kee Hand Pruitt,Stephen W(1994),A Simple
Approximation of Tobin's Q, Financial Mangement,Voltime 23,number 3.
Damodaran,Aswath(1984), Investment Val uation,New York,John Wiley & on ,Inc,1996.
Dencic,Ksenija-Mihajlov,Ognjen
Radovic(2006),Problem In Predicting Target Firms
At The Undeveloved Capital Markets,Ecorwinics and Organizations Vol, 3,no 1
Gozali,im am, (2005),Applikasi Anal isis Multivariate Dengan
Program SASS, Bada n Penerbit Universitas Diponegoro.
Helfert,Erich A(1994), Techniques of Financial
Analysis,A practical Guide to Managing and Measuring Bussiness Performance, 8th edition
Kim,
Keeho,Henderson,Glen V,and Garrison,Sharon H(1993),Examination of Tobin's Q for Takeover Firm , Quarterly Journal of Bussiness
and Economics,Volume 32,number
Kaur,Surjit Ms(2002), A Study of Corporat Take Over In
India,University of Working Paper
Anahsa
Faktor- Faktor Rasio Keuangan Terhadap Peramalan Target Takeover Tahun 2005 191
Lee,Anna Meador,Pameta H.Church ,L.Gayle
Rayburn,(1996),Development of Prediction Models For Horizontal And Vertical
Merger(1996)Journat of Financial
And Strategis decisions, Volume 9 no:1 spring.
Rees,113111,Financial Analysis,
(1990), Prentice
Hall International(UK) Ltd,First Editio 1990
Solt,Michael E,and Statman,Meir (1994),
Good Companies,Bad Stock,The Journal of Portfolio Management.
Wild j WildSubramayam K.R.Halsey Robert(2007), FINANCIAL
STATEMENT ANALYSIS Ninth
edition,GrawHill,International E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar