JURNAL INFORMASI,
PERPAIAKAN, AKUNTANSI DAN KEUANGAN PUOUK Vol.
3, No. 1, Amon 2008
Hot. 15 - 27
PERAMALAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN
TARGET TAKE OVER
DENGAN PENDEKATAN TOBIN'S Q DAN ANALISIS DISICRIMINAN DI
PASAR MODAL INDONESIA TAHUN 2005
DENGAN PENDEKATAN TOBIN'S Q DAN ANALISIS DISICRIMINAN DI
PASAR MODAL INDONESIA TAHUN 2005
Hotman T Pohan
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
ABSTRACT
This
research is designed to examine Tobin'Q Model and Discrimirnant Anal,ysis for implelernentating
in take over process or aquisition. We want to get empirical evidence the application of the
Tobin'Q Model and Discriminant Analysis models in take over process in Jakarta
Stock Exchange during 2005.
The result of this research are ROE has significant
differenctiation at level 0.05 so this ratio to be paid attention, in level 0,01
DIE is significant, but PER is not significant. Discriminrant Model that
resulted ofthe research is Z= -0,036 + 0,22 ROE, and the model could use as
guidance for aquisition.
Keywords: Take over; Tobin'Q, Discrimiant analysis,
Acquisition.
I. Pendahuluan
Perkembangan
dunia bisnis yang semakin mengglobal menjadikan persaingan bisnis yang semaldn ketat.
Perusahaan dewasa ini tidak hanya berlomba untuk melakukan effisiensi dalam mengelola asset
perusahaannya dan memperbesar pangsa pasar yang dimilikinya tetapi juga dengan
melakukan berbagai macam cam ,yaitu dengan melakukan pengembangan berorientasi ke
dalam (internal development), yang mencakup efisiensi produksi, peningkatan mutu dan
sabagainya, juga melakukan pengembangan mutu keluar(eksternal development)
seperti melakukan takeover,merger.Setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan
nilai perusahaannya . Takeover merupakan salah satu care bagi perusahaan untuk
melakukan pengembangan usaha ,oleh karena itu takeover hares menghasilkan keuntungan
yang dapat dirasakan bagi semua yang berkepentingan terhadap perusahaan, khususnya
pemegang saham.
Umumnya, perusahaan yang menjadi target takeover adalah
perusahaan yang sedang mengalami kemerosotan atau perusahaan dalam kondisi
relatip lemah.Keadaan seperti ini membuat harga pasar saham perusahaan tersebut semakin lemah
,bahkan dapat lebih lemah dari nilai perusahaan yang sewajarnya .Saham dengan kriteria
seperti inilah yang
menjadi incaran perusahaan perusahaan yang ingin melakukan takeover terhadap perusahaan lain melalui pasar
modal.Pengambil alihan biasanya dilakukan dengan membeli saham perusahaan target
untuk mengambil aIih kontrol terhadap perusahaan yang menjadi target take over
tersebut. Hargapasar saham atau market value of stock tidak dapat dijadikan patokan atau
tolak ukur untuk menilai suatu perusahaan,karena harga tersebut dipengaruhi banyak
faktor .Analis keuangan dan peneliti telah banyak melakukan penelitian mengenai kemungkinan
kclayakan takeover terhadap perusahaan-perusahaan
target, dari sifat-sifat perusahaan yang
Aran di take over sampai kepada ukuran kinetja perusahaan-perusahaan
target tersebut.
Salah satu model penilaian investasi
yang banyak dikaji dikembangkan dan oleh peneliti adalah model yang
pertama kali dirumuskan oleh James Tobin yang terkenal dengan nama
Tobin's Q model ,dimana dirumuskan bahwa perusahaan-perusahaan yang layak untuk
ditakeover adalah yang mempunyai nilai Q < 1 yaitu undervalue,sedangkan yang mempunyai
nilai Q > 1 tidak layak di takeover karena overvalue.Dalam hat Tobin's Q telah
mengkatagorikan perusahaan-perusahaan menjadi 2 golongan yaitu layak takeover dan tak
layak.. Dal am hal ini penulis mempunyai pemikiran untuk mengadakan penelitian
terhadap perumusan Tobin's Q dengan melakukan analisa diskriminan terhadap kemungkinan
takeover tersebut. 1Csenija Dencic-Mihajlov, Ognjen Radovic(2006) dalam penelitian
mereka mendaftar para peneliti keuangan yang memakai analisis diskriminan, logit dan probit
untuk menilai target takeover,akan tetapi ada diantara
peneliti yang menolak penggunaan analisa logit dan analisa diskriminan
dengan alasan asumsi-assumsi tebnik ini tidak tepat untuk masalab
takeover(Kim-Henderson,1993-hal 9).
2. Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.1. Konsep
A1E1.18151
Defenisi akuisisi oleh IAI dalam PSAK no
22 tahun 1995 sebagai berikut:
Akuisisi adalah penggabungan usaha dimana
salah satu perusahaan yaitu pengakuisiskacquiser) memperoleh kendali
atas aktiva netto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree),dengan
memberikan aktiva tertentu ,mengakui suatu kewajiban,atau mengeluarkan
saham.
Dan terminologi diatas dapat dinyatakan
bahwa akuisisi merupakan pengambil alihan seluruh atau sebagian dari
perusahaan lain sehingga perusahaan yang mengarnbil alih memeiliki hak kontrol
atas perusahaan yang diambil alih
Istilah akuisisi ini sexing digunakan
untuk menggambarkan suatu transaksi jual bell perusahaan yang terjadi
antara pembeli dan penjual yang memiliki kebebasan untuk menentukan harga
,dimana si pembeli menghendaki sebagian atau seluruh aktiva yang dimiliki oleh si
penjual tersebut,namun kadang kala ada pihak yang menggunakan istilah "takeover"
untuk tujuan dan maksud yang sama seperti akuisisi yang dinyatakan diatasIstilah
takeover digunakan untuk menggarnbarkan apabila dalam transaksi jual-befi pihak penjual
bertindak sebagai partisipan yang tidak bebas dalam penetuan harga ,umumnya penjual
berada pada posisi yang lernah.Kecendemngan ini mempunyai relevansi dengan
alasan atau latar belakang pihak penjual menawarkan perusahaannya ,seperti alasan
kesulitan tikuiditas ,beban hutang,kerugian yangdialami dan sebagainy a.
Bentuk akuisisi
dapat dibedakan menjadi 3 bentuk akuisisi yaitu :
1)
Akuisisi asset
merupakan suatu transaksi pembelian atau pengambilalihan perusahaan dengan
tujuan untuk mendapatkan sebagian atau seluruh aktivaperusahan target.Pengambil
alihan aktiva tersebut direalisasikan melalui instrumen khusus untuk tiap
aktiva perusahaan. sedangkan kewajiban perusahaan tidak dialihkan kepada pembeli
dan dapat dialihkan juika tidak adapersetujuan dalam kontrak.
2)
Akuisisi saham
adalah suatu transaksi pembelian sebagian atau seluruh saham perusahaan
target .Proses akuisisi saham ini bukanlah hal yang mudah dan cukup menyita waktu
apabila perusahaan penjual merupakan perusahaan publik yang dimiliki oleh
ba.nyak orang
3)
Merger merupakan
kombinasi antara dua perusahaan atau lebih sesuai dengan ketentuan
yangdisyaratkan dalam undang-undang.Konsekwensi dari merger ini
adalah salah satu dari perusahaan secara
hukum masih tetap berdiri,sedanglcan perusahaan lainnya hams
dilikwidasi.Perusahaan yang dipertahankan tersebut tidak hanya mewarisi
aktiva dan kewajiban sendiri tetapi juga mewarisi aktiva dan kewajiban
perusahaan yang dilikwidasi .Sedangkan Konsolidasi adalah penggabungan dua
perusahaan atau lebih yang tunduk pada undang-undang ,dimana akan timbut
suatu perusahaan barn akibat dari adanya kombinasi atau pengabungan tersebut.
2.2. Konsep dan Perhitungan Tobin's Q.
James Tobin,ekonom peraih Nobel telah
merumuskan teori investasi yaitu tarif investaskrate of investment) dengan
pendekatan Neraca ,dimana harga pasar saham atau market value of
a firm dibandingkan dengan nilai asset yang didasarkan pada replacement cost &wrong
clangor' ulang,rasio ini terkenal nama Tobin's Q atau Q rasio .Dalam jangka
panjang menurut pandangan teori ini Q rasio akan menuju kearah 1 yang disebut
Equilibrium,tapi dalam kenyataannya dalam jangka panjang rasio ini berbeda
secara signifikan dari 1 .Bila nilai Q suatu
perusahaan lebih dari satu ,hal ini akan menstimulasi investasi ,sebaliknya bila nilai Q
dibawah satu akan mengurangi investasi .(Kim-Henderson,1993) mengutip
penelitian-penelitianterdahulunya menuturkan bahwa rasio Q dapat dipakai untuk
monopoli perusahaan dan struktur pasar, dan jugs untuk menilai
kesempatan akuisisi.Rasio Tobin's Q ini disebut sebagai salah sate
alternatipe jenis raio yang menggunakan pendekatan harga pasar
dengan nilai buku perusahaan (price to book value ratio(,P/Bv
ratio) seperti yang dikemukakan oleh (Damodaran,1996: hal 334).Perbedaan yang
jelas antara rasio Q dengan ruin P/BV adalah rasio Q mendiskripsikan seluruh perusahaan
(total hutang ditambah Modal) dan bukan hanya dan sisi ekuitas Baja seperti menghitung PfBV.
(Kim-Henderson, 1993), memaparkan
bahwa secara teoritis Tobin's Marginal Q berhubungan dengan tarif investasi
suatu perusahaan ,tetapi pengukuran tangsung tarhadap Tobin's
marginal Q tidaklah mungkin dilakukan.Untuk hal tersebut diusulkan Tobin's average
Q sebagai proxi untuk marginal Q,penggunaan average Q dalam menerangkan
investasi telah didukung oleh Tobin sendiri ,dan penggunaan average Q telah banyak dipakai
dalam studi pekerjaan empiris .(Chung &Pruitt, 1994)mengusulkan suatu rumus sederhana
untuk Tobin's Q yang disebut approksimasisasi Q yaitu:
Approksimaskad Q (MVE + PS +
Debt)/TA
Keterangan :
MVE : harga
pasar saham perusahaan dikali jumlah saham yang beredar, PS : nilai likwidasi
saham preferen,
Debt
: jumlah nilai buku hutang jangka pendek,hutang jangka panjang dan hutang lain-lain.
TA : nilai buku total asset
perusahaan yang dianggap sama dengan nilai
pengganuannya,
Nilai buku utang jangka panjang
hams dihitung berdasarkan informasi atau catatan laporan keuangan,nilai
buku utang jangka panjang diasumsikan sama dengan nilai pasamya
sedangkan disebutkan diatas menghitung rumus Tobin's Q original tidaklah mudah,karena
Tobin mendasarkan penilaian asset berdasarkan replacement cost (nilai penggantian )
untuk menilai asset penisahaan, sedangkan approksimasisasi Q secara sederhana dapat
dihitung dengan menggunakan informasi dari laporan keuangan atau Neraca.
Replacement value atau replacement cost
didefinisikan sebagai uang yang dikeluarkan untuk membeli
kapasitas produksi sekarang dari pemsahaan dengan minimum cost dan
dengan tehnologi modem yang tersedia, dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa,
nilai penggantian asset adalah nilai yang dapat mewakili nilai asset yang disesuaikan
dengan perkembangan jaman dan harp yang berlaku. Pada praktiknya nilai ini
sangat sulit ditentukan karena begitu banyak asset yang dimiliki perusahaan dan
sangat sulit menentukan nilai penggantian untuk asset dengan fungsi
serupa ,untuk mengatasi hal tersebut banyak ahli ekonomi dan keuangan
dalam prakteknya menggunakan nilai buku dari asset sebagai penganti
replacement value.
2.3. Penelitian Sebehnnnya
Monroe dan Simkowits(1971) yang dalam penelitiannya
menggunakan analisa diskriminan menemukan bahwa perusahaan target pada
umtunnya memiliki WE rasio yang rendah, deviden Pay out rasio yang
keen ,dan pertumbuhan modal juga rendah.' Kim ICeeho,Glenn V,Renderson,
ir,Sharon Hatten Garrisons(1993) meneliti mengenai Tobin's Q yang berbeda
secara signifikan antara perusahaan dalam lingkungan target dengan
pentsahaan yang mengambil alrb dengan memasukkan perusahaan yang
tidak ditakeover sebagai pengendali(control Firm).Michael E.Solt dan Meir
Statman(1994) menyimpulkan dari penelitian merelca bahwa terdapat hubungan yang
positip antara Tobin's Q dengan nilai pasar modal perusahaan(market value of equity)
dan hubungan positip antara Tobin's Q dengan price earning ratio(P/E).
Sedangkan Kee
H.Chung dan Stephen w.Pruitt(1994) menyimpulkan dalam hash penelitian mereka
bahwa rinnusTobin's Q dapat diapproximasisasi dengan rums :
Approximate q (MVE+ PS+ DEBT)/TA,yaitu
MVE adalah market value at au lcapitalisasi saham perusahaan ,PS adalah saham
prefaren yang beredar.Debt adalah total hutang perusahaan,TA adalah total
asset.Dengan demikian kesulitan untuk menghitung nilai replacement
cost untuk asset peruhian dapat diatasi dengan mengambil angica-anIca Bari Itasca
saja. Ksesuja Davie- Mihajlov,Ognien Rwkwie(2006) dalam penelitian
merdca mendaftar pars peneliti keuangan yang manalcai tehnik statistik
analisa dialniminan(DA)„logit,probit,general least square(GLS),dan menemulcmi
paling banyak dan &mina adalah tehnik analisa diskisninan clan !ask
untukmenilai targettakeover.
2.4. Korsigkit Poirikirso
Mensantau toilet like aver deopal
meowing= ratio Tahiti's Q
meowing= ratio Tahiti's Q
Menurut teori Tobin's Q perusahaan yang
dapat dijadikan sebagai target take over atau target akuisisi adalah
perusahaan yang mempunyai kriteria nilai Tobin's Q dibawah 1
Sedangkan nilai diatas 1 bukan target take over .Tobin's Q dihitung berdasarkan atas
market value perusahaan di bagi dengan total aktiva perusahaan .Market value
perusahaan dihitung berdasarkan harga pasar saham tersebut atau Market Value of
Stock ditambah dengan nilai buku dari hutang jangka panjang ,hutang jangka pendek,dan
hutang perusahaan lainnya,sedangkan total aktiva perusahaan di hitting
berdasarkan nilai buku dari seluruh aktiva perusahaan Setelah membedakan perusahaan
antara target take over dengan bukan target take over (nilai 1 untuk target,dan nilai
0 untuk bukan target) lalu dianalisa dengan analisa discriminant dengan memasukkan
variable Return on equity,Total Debt to Asset,dan Price Earning Ratio . Hasil analisa
discriminant mengasilkan Z Score ,maka itulah hasil penelitian ini yang membedakan target
yang layak dan target yang tak layak
Hipotesis Penelitian
Hal : Terdapat
perbedaan rata-rata antara variable D/E,R0E,PER,untuk tiap kclompok ktyakdan
talc layak
Hat : Terdapat multikollineritas antara
variable D/E,R0E, PER,untuk tiap kelompok
Hai : Variable
D/E,R0E, PER dapat menjelaskan secara nyata perbedaan antara katagori layak target
takeover dengankatagori tidak layak target takeover
3. Metodologi Penelitian
3.1. Rancangan
Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode diskriptip dengan menggunakan analisa kuantitatip dan
analisa statistik discriminant,dengan metode tersebut
diharapkan didapat model yang menggambarkan secara sistematis dan alcurat
mengenai perusahaan-perusahaan yang layak atau tak layak di take over.
3.2. Variable dan
Pengukurannya
Variable-variable yang digunakan dalatn
penelitian ini adalah :
Variable Dependen nilai Tobin's Q
berupa variable katagori yang bernilai
lebih kecil dari 1 untuk layak target takeover diberi
simbol 1,dan lebih besar dari I yang tidak layak target takeover diberi simbol
0,dimana untuk mendapatkan nilai Q tersebut dihitung terlebih
dahulu dengan nnnus Tobin'Q yang sudah di Approximasisasi (Kee H.Chung, Stephen
W.Pruin,1994),yang elemen-elemen adalah sebagai berikut:
·
Harga pasar saham perusahaan
,dalam satuan rasio
·
Nilai hutang perusahaan ,dalam
satuan rasio
·
Harga pasar perusahan ,dalam
satuan rasio
·
Nilai Perusahaan diukur dengan
rasio Tobin's Q,dalam satuan rasio
Variable
Independen :
·
Total 'Debt To Equity
,perbandingan total hutang dengan total modal ,dalam satuan rasio.
·
Return to Equty,Perbandingan
antara Net Income dengan total modal ,dalam satuan rasio
·
Price Earning Ratio,perbandingan
antara Harga saham di pasar dengan earning (net income) dengan satuan
rasio.
3.3. Defenisi Operasional Variabel.
Defenisi operasional variable terdiri
dari:
1.
Total harga
pasar saham adalah harga saham yang berlaku di pasar sekunder sekuritas pada alchir
penutupan perdagangan pada saat yang ditetapkan di kali dengan jumlah saham yang
beredar atau disebut jugs Market Capitalizations.
2.
Nilai hutang
perusahaan adalah nilai yang dihitung berdasrkan nilai buku hutang jangka pendek
ditambah nilai hutang jangka panjang dan nilai buku hutang I ainnya.
3.
Harp pasar
perusahaan adalah harga yang dihitung berdasarkan harga pasar saham dan nilai
hutang perusahaan .
4.
Nilai Perusahaan
adalah nilai perusahaan yang dinyatakan dalam satuan keuangan yang mencerminkan
harga perusahaan seharusnya dengan asumsi bila terjadi likuidasi.Dalam
penelitian ini ,nilai perusahaan ini dihitung dengan menggunakan rasio Tobin's Q.
5.
Total Debt to
Total Equty,adalah rasio perbandingan antara Total hutang dengan Total Stockholder's
Equity.Hal ini menunjukkan seberapa besar jumlah modal asing (Utang)
dibandingkan modal sendiri dalam membiayai pentsahaan.
6.
Return on
Equity,adalah rasio antara Net income dengan Total Stockholder's Equity, hal ini
menunjukkan seberapa besar hasil yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan sttmber
modal sendiri
7.
Price Earning
Rasio,adalah rasio antara Harga pasar saham dengan earning (net income),dapat
juga diartikan sebagai tingkat kembalian dalam waktu (pay back).
3.4. Tehnik
Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
data sekunder .yaitu data yang akan penulis peroleh dari hasil publikasi
laporan keuangan perusahaan yang diteliti,baik yang berasal dari
perusahaan sendiri maupun yang berasal dari institusi lain clan harga
saham perusahaan yang dipublikasi oleh Bursa Efek Jakarta maupun biro riset
lainnya.Data perusahaan berupa pengambilan sample perusahaan secara purposive
yang terclaftar di BEJ pada akhir tahun 2005 sejumlah 60 perusahaan
,dari 60 perusahaan tersebut dihitung rasio Q nya ,laic di klassifikasi
menjadi dua bagian yaitu yang lebih besar dari satu clan yang lebih kecil
dari satu .
3.5. Metode
Analisa Data.
Langicah-langkah
ataupun tahapazt-tahapan yang digunakan untuk menganalisa data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
I . Menghitung
harga pasar saham yang bereclar(kapitalisasi pasar):
MARKET KAPITALISASI HPS X JS
HPS = Harga pasar
saham
JS Jumlah sahatnyang beredar2. Menghitung harga
pasar hutang perusahaan :
2. Menghitung
harga pasar hutang perusahaan
NILAI BLIKU HUTANG (BY of DEBT) = ST + LT+ OL
ST -= Short
Term Liabilities LT = Long Term Liabilities OL = Other Liabilties,bila ada
3.
Menghitung harga pasar perusahaan MV of Firm = MV of Stock + BV of Debt
MV of Firm =
Market value perusahaan MV of Stock — Market value saham
BV of DEbt Nilai buku hutang perusahaan.
4.
Menghitung nilai perusahaan-perusahaan dengan Rumus Tobin's Q:
MV
TOBIN'S Q
TA
MV = Harga pasar
perusahaan
TA — Total Asset perusahaan .
5. Menghitung
rasio Total debt to Equty: LEVERAGE —
6.
Menghitung rasio Return dengan Equity :
|
TOTAL DEBT
|
EQUITY
|
INCOME
ROE
EQUITY
7.
Analisa data statistik diskriptip
rata-rata,standar deviasi,varian. covarian. termasuk uji normalitas data,uji
rnulticollinearitas untuk variable independen,dengan bantuan program SPSS.
8. Menghitung
dan menganalisis Discriminant dengan bantuan program SPSS,utuk mencari model Discriminant dengan
nilai Score Z yang layak yaitu:
Z— b0 blD/A + b2ROE + b3PER
9.
Menguji model yang didapat dengan memasukkan angka-angka variable pembeda(ROE,DIE,PER) perusahaan yang telah ditake
over kedalam model untuk menguji ketepatan klassifikasi dan peramalan.
3.6. Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan adalah tehnik statistik multivariat' ditemukan oleh
Fisher pada 1936:
(William R.Dillon,Matthew Goldstein 1984:hal 360 - 364. Tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kombinasi
linear dari variable-variable hebas yang dike lompokkan dalam dua kategori (two group model) atau
lebih (multiple group model) yang membcdakan atau mendiskriminankan terbaik kedua atau lebih
keloinpok variable- variable ini.Analisa diskriminan hampir mirip dengan
regressi berganda ,dimana analisa berganda mencoba untuk meinprediksi nilai dari suatu
variable skala kontinu variable
terikat(dependent variable) berdasarkan nilai-nilai dari seperangkat
variable bebas(independent variable).Variable bebasnya bisa
kontinu atau bisa kualitatip, sedangkan anlisa diskriminan mencoba membuat
suatu persamaan yang akan menolong dalam memprediksi nilai variable terikat
berdasarkan nilai-nilai dari seperangkat variable bebas,dimana
variable terikatnya adalah kualitatip.Seperti metode-metode dalam analisa yang
lain, maka pada analisa diskriminan ini terdapat beberapa assumsi yaitu:
·
Masing-masing variable bebas
berasal dari univariat atau multivariat distribusi normal.
·
Matrik Varian - Covarian setiap
variable bebas dari rasing-rasing kelompok adalah sama ,sedangkan
rata-rata(mean) dari setiap variable bebas masingmasing kelompok
berbeda.
·
Tidak ada multicollinearitas
antara variable bebas
Langkah-langkalt
penggunaan analisa diskriminan
I
Membangun fungsi diskriminan, bentuk umum persamaan diskriminan adalah sebagai berikut:
D= b0 + b 1 xl +
b2x2 ...... + bnxn
Keterangan:
D adalah Score,
b0 adalah konstanta ,b1,b2,bn adalah bobot dishiminan
Langkah awal dalam membangun fungsi diskriminan adalah menentukan
variable- variable mane raja yang merupakan prediktor terbaik
untuk mendiskriminankan antara dua kelompok atau lebih.Pada tahap ini uji
statistik F, Mks Lambda digunakan untuk menentukan variable-variable
bebas yang akan digunakan dan juga untuk menguji perbedan
meart(rata-rata) antara kelompok.Setelah semua variable-variale yang ada diuji ,maka
diperoleh koefisien koefisien yang menggambarkan fungsi klassifikasi yaitu fungsi
diskriminan linear Fisher.
2.
Menentukan Cut
of point untuk fungsi diskriminan.
Setelah persamaan diskriminan diperoleh, langkah selanjutnya adalah
menentukan cut off point (cutting score) yang dapat mendiskrinankan kedua
kelompok dengan balk Kemudian score diskriminan masing-masing perusa.haan
dibandingkan dengan cut off point.
3.
Menguji
ketnampuanprediksi model diskriminan pada sample yang valid. Langkah yang terakhir
adalah menguji keakuratan persaman diskriminan dengan mengevaluasi
tingkat keberhasilannya ketika fungsi tersebut diaplikasikan pada kasuskasus dengan
keanggotaan kelompok yang diketahui
4.
Hasil dan
Pembahasan.
4.1. Analisis
Diskriminan
Test of Equality
group means dari variable bebas D/E.R0E,PER.Dari Tabel 1 dapat di ketahui
bahwa Wilk Lambda berkisar antara 4 s/d 1,dimana untuk rata rata variable tersebut angka
hampir mendekati 1, berarti kelompok variable T.0 dan BTO cenderung mendekati
sama ,akan tetapi dari Angka Signifikansi (Sig),semua variable tersebut dapat
dimasukkan untuk diolah lebih lanjut karena cenderung berbeda antara TO dan
BTO.
Taint I
Test of Equality of Group Means
Test of Equality of Group Means
|
Mks!
Lambda |
F
|
dfl
|
dr2
|
Sift.
|
ROE
|
.875
|
6.423
|
1
|
45
|
.015
|
DIE
|
.924
|
3.706
|
1
|
45
|
.061
|
PER
|
.998
|
.075
|
1
|
45
|
.786
|
Selanjutnya dari basil pengolahan yang terlihat pada
tabel 1 diketahui variable ROE memiliki signifikansi 0.015 lebih kecil dari
0.05,maka HO di tolak ,Hal diterima artinya variable ROE tersebut berpengaruh terhadap
kepetusan Layak atau tidak layak untuk diakuisisi.
Sedangkan untuk Variable DIE memiliki signifikansi 0.061
lebih kecil dibandingkan
dengan tingkat kesalahan 10%,bal ini juga berarti bahwa variable DIE tersebut memberikan pengaruh
kepada keputusan akuisisi pada tigkat kesalahan 10%.
Sedangkan Variable PER tidak sign i fikan berpengaruh
terhadap kepetusan untuk akuisisi karena memiliki signifikansi 0.786 lebih besar
dari tingkat kesalahan.
Setelah semua diskriminator yang signifikan dimasukkan
dalam estimasi fungsi discriminant dengan menggunkan Stepwise(lihat tabel 2),rnalca didapat
HANYA SATU RASIO
SAJA, yaitu rasio ROE yang dimasukkan dalam model dan merupakan benarbenar variable
pembeda(discriminator) yang signi fikan atas dasar WILK LAMBDA.
F Value untuk variable ROE sebesar
6,423 lebih besar dari F tabel 2.01 atau p value 0.015 lebih kecil dari alpha
0,05
Tabel 2
Variables
Enteredifternoved"cd
Step
|
Entered
|
|
|
ince
Lambda
|
|
|||||||
Static
|
d11
|
|
d12
|
|
d13
|
|
Exact F
|
|||||
Statistic
|
ell
|
|
d12
|
|
||||||||
1
|
ROE
|
.875
|
|
1
|
|
1
|
45.000
|
6.423
|
|
1
|
45.000
|
.015
|
At each step, the
variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered.
a.
Maximum
number of steps is 6
b. Minimum partial F to enter is 3.84
c. Maximum partial F to remove is 2.71
d. F level, tolerance, or Vin
insufficient for further computation.
Tabel 2 menyajikan basil olahan SPSS alas analisa
diskriminan tersebut secara keseluruhan persamaan atau model diskriminan yang
terbentuk dengan satu variable independen(ROE) yang signifikansi berpengaruh pada
tingkat kesalahan 5 % sebagai
berikut:
Z = -0,036 + 0,022 ROE
Tabel
3
Was' Lambda
Was' Lambda
Test of Function(s)
|
YAW
Lambda |
Chi-square
|
df
|
Sig.
_
|
1
|
.875
|
5.938
|
1
|
.015
|
Tabel 4
Spankw
Spankw
Function
|
Eigerivatue
|
%
of Variance
|
Cumulative
%
|
Canonical
Correlation |
|
.1434
|
100.0
|
100.0
|
.353
|
a.
First 1 canonical discnant functions were used in the
analysis.
Tabel
5
Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Function
ROE 1.000
|
Tabel 6
Canonical Discriminant Function Coefficients
Canonical Discriminant Function Coefficients
|
I. Function I
|
|
1
|
||
|
||
ROE
|
.022
|
|
(Constant)
|
-.036
|
Unstandardized
coefficients
Canonical
Correlation mengukur
keeratan hubungan antara diskriminan skore dengan kelompok dimana di tunjukan
dengan angka 0,353 atau( 0,353 kwadrat= 12,46%) dAn dengan tingkat signifikansi 0,015 untuk
variable ROE, ini berarti 12,46% dalam 4riahle dependen (kelayakan akuisisisi)
di hitung untuk dijelaskan oleh model yang niencakup hanya satu rasio keuanpan raja yaitu Return on
Equity(ROE).
Tabel 7
Structure Matrix
Structure Matrix
|
Function
|
|
1
|
ROE
|
1.000
|
DTEa
|
-.692
|
PERa
|
170
|
Pooled within-groups
correlations between discriminating variables and standardized
canonical discriminant functions
Variables ordered by
absolute size of correlation within function a. This variable not used in the
analysis
Untuk test keakuratan peramalan,di
analisa berdasarkan Group Centroid yang akan memasukkan individual
sample masuk ke layak dengan angka< -0,278( < - 0,278) atau
tidak layak dengan angka 0,491(> 0,491) (tabel 8) yaitu dan individual discriminant 'Unction untuk mendapatkan score
masing-masing individual sample.
Tabel
8
Functions at Group Centroids
Functions at Group Centroids
Function
Kelayakan
Tidak Layak .491
Layak -.278
a
Unstandardized
canonical discriminant
functions evaluated at group means
functions evaluated at group means
Selanjutriya keakuratan prediksi analisis sample dihitung
analisa diskriminan dengan mempresentasikan pada tabel 9 [( 14 + 15 )]/47
= 61,7%.dengan demikian terdapat ketepatan yang cuk up tinggi.
Classification Result'
|
|
Kelayakan
|
Predicted Group
Membership |
Total
|
|
Tidak
Layak
|
Layak
|
||||
Original
|
Count
|
Tidak Layak Layak
|
14
15
|
3
15
|
17
30 |
ok
|
Tidak Layak Layak
|
82.4
50.0 |
17.6
50.0 |
100.0
100.0 |
a. 61.7% of original grouped cases correctly classified.
lIji Model Post
Akuisisi den gan memasukkan angka ROE tahun 2004/2005,
untuk 12 perusahaan.
|
BAT lridnnesia
|
-0,1376
|
Layak
|
2
|
Ansuransi Bina Dana Artha
|
0,1378
|
Layak
|
3
|
Sampurna
|
-1,1817
|
Layak
|
4
|
Cahaya Kalhar
|
0,2293
|
Layak
|
5
|
Bank
NISP
|
-0,2652
|
Layak
|
6
|
Bank Artha Graha
|
-0,1286
|
Layak
|
7
|
Sarasa Nugraha
|
0,6021
|
Tidak Iayak
|
8
|
Charoen PhokPan
|
0,6479
|
Tidak Iayak
|
9
10
|
Unilever
|
-1,4939
|
Layak
|
Lippo is:a ras. act
|
-0,3292
|
Layak
Tidal( Layak
|
|
11
|
Hanson Energi
|
-0,0543
|
|
12
|
London Sumatra
|
-0,7316
|
Layak
|
Dari 12 sampel hold our (post akuisis') terdapat 3 sampel perusahaan yang
tidak layak (25%), sisanya 9 sampel perusahaan (75%) layak.
5. Simpulan, Keterbatasan, dan
Implikasi.
5.1. Simpu Ian
1.
Berdasarkan basil pengujian hipotet,is
menunjukkan batn,; a secara signifikan yang berbeda hanya ROE pada level 0,05 ini berarti variabel
ROE menjadi perhatian utama;
D/E pada level 0,10,dan PER tidak berbeda, hal tersebut konsisten dengan
penelitian sebelumnya yaitu terdapat hubungan antara rasio Tobin Q dengan
Equity (Return on
Equity) perusahaan, akan tatapi tidak konsisten dengan PER.
2.
Model yang dihasilkan oleh analisa diskriminan 2 — -0,036 0,22 ROE,
model ini dapat digunakan sebagai suatu am= untuk kelayakan akuisisi dengan rnempertimbangkan(melonggarkan) asumsiasumsi yang
mendasarinya dan melihat aspek-aspek
lainnya. namun bel utn dapat digeneralisasi.
5.2. Keterbatasan
1.
Sample tidak seimbang antara LAYAK T.0 dengan yang
TIDAK LAYAK(30 untuk layak
,Q <1) dan (17 untuk yang layak Q >1) dan dart tehnik dan jumlah sample juga terbatas.
2.
Sample variabel independen tidak semua
berdistribusi Normal(hanya PE yang berdistribusi normal ),yang merupakan syarat penting
dalarn analisa Diskriminan
3.
Variahel pembeda hanya 3 ,pada penelitian
berikutnya dleari variable pembeda tambahan , hendaknya diperbanyak sampai 10 variable minimal,agar jika terjadi ada yang tidak mementilli .maka tidak
kekurangan variable pembeda
5.3.
Im p!ikasi
1. Berdasarkan basil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi
pertitnbangan bahwa Rasio
Tobin Q digabungkan dengan analisis diskriminan dapat menjadi rnasukan untuk akuisisi di sallying informasi lainnya .tentu
dengan mcningkatkan kualitas basil penelitian tersebut
2. Temuan yang perlu mendapat
perhatian dalam penelitian ini adalah bahwa menurut rumus Tobin Q Yang layak untuk di
akuisisi adalah yang memiliki Q< 1, sedangkan Q > 1 tidak layak untuk di
akuisisi, tetapi setelah digabungkan dengan analisis diskriminan rumus tersebut tidak
dapat lagi dijadikan acuan primer untuk keputusan akuisisi suatu perusahaan, artinya Q
> 1 pun dapat diakuisisi yang bermakna perusahaan-perusahaan dengan kinerja balk dan
mempunyai harga saham yang tinggi di bursa, layak juga di akuisisi tentu dengan cost yang
lebih tinggi dibanding
dengan perusahaan yang memang tidak memiliki kinerja yang balk ,ha.1 ini dapat dilihat dari akuisisi
P.T.Sampurna Tbk(2004/05),P.T.Unilever(2004/05), dan, P.T.London Sumatra(Lonsum)
tahun 2007. Sebaliknya perusahaan yang kinerjanya tidak balk seperti PT. Sarasa
Nugraha dan PT. Charoen Phokpan tidak layak untuk di akuisisi 'arena sangat buruk yang
akan membebani perusahaan pengakuisisi.
DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Kane, Marcus,: /NVESTMENTS,McGrawHill, Irwin 2002
Chung,
Kee H,and Pruitt„Stephen W:A Simple Approximation of Tobin's Q,Financial
Mangement,Volume 23,number 3,1994
Dencic,Ksenija-Mihajlov,Ognjen
Radovic: Problem In Predicting Target Firms At The Undeveloved Capital Markets, Economics and Organizations Vol,
3,no 1,2006
Damodaran,Aswath:
Investment Valuation, New York, John Wiley & on,Inc, 1996.
Dillon,William R;GoldStein
Matthew,: Multivariate Analysis METHODS AND APPLICATIONS, John Wiley & Son , 1984
ERNST& YOUNG,Mergers & Acquisitions,Back-
to- Basic Techniques for the '90s,Second edition,Publish by John Wiley & Son Inc,
1994
Go Marcel, M.S IAKUISISIBISNIS, Jakarta, Rineka
Cipta ,1992
Kim,
Keeho,Henderson,Glen V,and Garrison,Sharon H:Examination of Tobin's Q for Takeover Firm , Quarterly Journal of Bussiness
and Economics,Volume 32,number 1, 1993.
Lee,Anna
Meador, Pamela H.Church ,L.Gayle Rayburn,: Development of Prediction Models For Horizontal And
Vertical Mergers, Journal of Financial And Strategis decisions,Volume 9 no:1 spring
1996.
Rock, Milton,' ,Editor In Chief
: "THEMERGERS&ACQUISITIONS HAND BOOK"Mc GrawHill Book Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar